Sabtu, 21 Mei 2011

Hari Sabtu 23 April 2011

Selalu Memuji Tuhan
Mazmur 138 : 2
Aku hendak sujud ke arah bait-Mu yang kudus dan memuji nama-Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu; sebab Kaubuat nama-Mu dan janji-Mu melebihi segala sesuatu
Pujian adalah bidang kehidupan orang percaya.  Alkitab menegaskan, "Biarlah segala yang bernafas memuji Tuhan!  Haleluya!"  (Mazmur 150:6).  Hanya orang mati saja yang tidak dapat memuji Tuhan.  Selama kita masih bernafas kita harus menggunakan setiap nafas kita untuk memuji Tuhan.  Atau mungkin kita berkata, "Ah, memuji Tuhan itu tidak harus bersuara atau bersorak-sorai.  Cukup di dalam hati saja."  Memuji Tuhan di dalam hati saja tidak cukup.  Kita harus memiliki pujian di mulut kita seperti kata Daud, "Aku hendak memuji Tuhan pada segala waktu; puji-pujian kepadaNya tetap di dalam mulutku."  (Mazmur 34:2).  Jadi kita tak dapat bersorak-sorai dan berdiam diri sekaligus dalam waktu yang bersamaan.
Pujian bagi Tuhan, karena kekuatan-Nya yang dahsyat. Acapkali ketika kekelaman meliputi kehidupan kita, maka pandangan hidup kita dipersempit seputar pergumulan kita. Pemazmur tidak demikian, ia justru mengingat siapakah Tuhan yang ia percayai dan bahwa Tuhan bukanlah Tuhan yang terbelenggu dengan kekelaman. Tuhan mengatasi kekelaman. Ia adalah Tuhan yang penuh dengan kekuatan dan tak ada bandingnya.
Pujian bagi Tuhan, karena kasih setia-Nya yang tak berkesudahan. Perjalanan kehidupan seringkali dapat memudarkan pengharapan yang telah Tuhan sediakan bagi kita.      Pujian dapat menggerakkan kuasa sorga dinyatakan dalam kehidupan kita.  Saat pujian dinaikkan, saat itu pula kemuliaan Tuhan melawat kita, karena "...Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-pujian orang Israel."  (Mazmur 22:4).  Kita harus berusaha menyingkirkan semua hambatan yang membuat kita merasa canggung atau enggan memuji Tuhan, serta mempersilahkan Roh Kudus bekerja melalui diri kita.  Ketika kita bersemangat dan memiliki totalitas saat memuji Tuhan kita akan tampak asing, dianggap aneh atau bahkan diejek dan direndahkan oleh orang-orang yang tidak mengerti kebenaran firman Tuhan.  Sebaliknya kita patut bersyukur karena kita akan tampak indah di hadapan Tuhan.

Jamita Evangelium Minggu Advent II – 8 Desember 2024

Pauli  Hamu Dalan Di Jahowa       (Persiapkan Jalan Untuk Tuhan) Jesaya 40 :1 - 5   1)      Huria nahinaholongan dibagasan Jesus Kri...