Sabtu, 21 Mei 2011

Hari Kamis 28 April 2001

Tentram Dalam Naungan Tuhan
Mazmur 4 : 9
Dengan tenteram aku mau membaringkan diri, lalu segera tidur, sebab hanya Engkaulah, ya TUHAN, yang membiarkan aku diam dengan aman
Seorang filsuf yang berasal dari Denmark dan hidup pada abad ke-19, Soren Kierkegaard, mengatakan bahwa dunianya terguncang hebat pada saat ayahnya yang saleh mengatakan kepadanya bahwa sang ayah telah menghujat Allah karena mengalami penganiayaan oleh orang lain. Tindakan ayahnya itu sangat mengguncang Soren, sehingga ia menyebut kejadian tersebut sebagai "Gempa yang Dahsyat". Sepanjang sisa hidupnya, ia masih bertanya-tanya bagaimana apabila keluarganya dikutuk oleh Allah karena tindakan yang dilakukan oleh ayahnya. Kita juga telah atau mungkin akan mengalami "gempa bumi" dalam hidup kita. Akan tetapi, akan sangat menghibur kita jika mengetahui bahwa dalam keadaan paling buruk sekalipun, iman kita kepada Allah dapat -- dan akan -- menopang kita. Bagaimanapun juga, "Dia mengendalikan seluruh dunia di tangan-Nya," dan itu berarti, "Dia memelihara Anda dan saya, Saudara-saudari, dalam tangan-Nya." Tak seorang pun, atau bencana apa pun, bisa merampas kita dari tangan Bapa surgawi (Yohanes 10:28,29). Tangan-Nya akan selalu menopang kita selamanya
Keselamatan penebusan Tuhan Yesus di atas kayu salib bersifat permanen, tidak berubah dan secure selama-lamanya di dalam hidup kita. Itu yang menjadi kekuatan pada waktu ada ancaman aniaya datang kepada kita, pada waktu hidup kita tersendiri kehilangan segala-galanya, tetap kasih Tuhan tidak pernah berubah.
Sampai di sini, tidak berarti di dalam Kekristenan tidak ada suara yang menolak konsep ‘eternal security’ ini. Khususnya di dalam arus kelompok Arminianism yang dimulai oleh seorang teolog Belanda bernama Jacobus Arminius yang mengatakan memang betul Tuhan menyelamatkan kita tetapi keselamatan itu bisa menjadi tidak permanen di dalam hidup engkau dan saya tergantung apakah kita tetap setia tahan dan tidak menolak Tuhan sampai akhir.

Jamita Minggu Kantate (Endehon hamu ma di Jahowa ende na imbaru) – 28 April 2024

Ingkon Mamujimuji Jahowa do Angka na Usouso Di Ibana  ( Orang Yang Mencari Tuhan Akan Memuji NamaNya) Psalmen 22: 26 – 32     a)  ...