Sabtu, 21 Mei 2011

Hari Minggu Paskah I 24 April 2011 Pesta Peringatan Kebangkitan Tuhan Yesus

Kebangkitan Tuhan Yesus
Yohanes 20 : 1 – 10
Di dalam Yoh 20, kita melihat peristiwa kebangkitan Kristus dimana diceritakan pada hari minggu pagi Kristus bangkit. Hari minggu disini penting dan perlu kita perhatikan. Mengapa? Karena orang Kristen beribadah pada hari kebangkitan Kristus yaitu pada hari Minggu bukan pada hari Sabtu sebagaimana gereja Advent. Hari minggu adalah hari pertama pada setiap minggu sedangkan hari Sabtu adalah hari terakhir dari setiap Minggu. Hari Minggu juga merupakan hari kemenangan dimana Yesus bangkit pada hari pertama. Demikian juga pada hari Pentakosta jatuh pada hari Minggu dimana pada hari tersebut terjadi kebaktian yang pertama bagi umat Kristen dan pada hari itu juga 3000 orang sekaligus bertobat. Jadi ibadah orang Kristen yang pertama berbeda dengan orang-orang Yahudi di dalam PL yang jatuh pada hari terakhir yaitu hari Sabtu. Hari Minggu adalah hari pertama, ini memiliki arti yang penting yaitu agar kita memulai apapun bersama dengan Kristus dulu.
Jadi pada hari pertama yaitu hari Minggu pagi pagi benar Maria Magdalena datang ke kubur dan ketika sampai di kubur ternyata Tuhan Yesus sudah tidak ada. Betapa kagetnya Maria lalu dia berlari dan melapor kepada Petrus dan murid yang lain yang adalah penulis Kitab ini sendiri yaitu Yohanes, murid yang dikasihi Tuhan. Mendengar itu Petrus dan murid yang lain berlari ke kubur dimana Tuhan Yesus dikuburkan dan ternyata benar bahwa kubur tersebut sudah kosong. Petrus hanya melihat kain kafan tergeletak di bawah. Apakah mereka sebelumnya mengerti bahwa Kristus sudah bangkit? Tidak! Kebangkitan Kristus masih sulit dimengerti oleh mereka dan demikian juga oleh orang-orang pada masa kini. Mengapa?
Sepanjang zaman banyak orang berusaha membuat teori untuk menyangkal kebangkitan Tuhan Yesus, baik dengan cara menyangkal kematian-Nya maupun dengan menyebarkan isu adanya peti jenazah dan makam keluarga Tuhan Yesus. Semua penyangkalan tersebut memiliki satu akar, yaitu tidak adanya iman. Berbagai bukti kebangkitan dari Alkitab sudah amat meyakinkan, tetapi bila kita tidak memiliki iman, kita akan terus berusaha membuat argumentasi untuk menyangkal. Orang yang percaya akan kebangkitan Tuhan Yesus memperoleh keyakinan keselamatan dan bisa mencicipi berkat-berkat rohani, tetapi orang yang tidak memiliki iman tidak akan bisa menikmati berkat-berkat yang telah Allah sediakan.
Kebangkitan-Nya menyatakan bahwa segala kuasa telah dilenyapkan, maka selaku anak-anak-Nya, kita harus mematikan segala kedagingan serta menyerahkan hidup kita untuk dipimpin oleh Roh Kudus supaya kita berjalan dalam tujuan dan rencana-Nya, tidak dikuasai permasalahan, melainkan mengalami kemenangan demi kemenangan.
Percaya atau sangat gembira bahwa Yesus telah bangkit itu pintu menjadi orang beriman. Sebab mengimani Kristus itu menjadikan Kristus sebagai pusat kehidupannya. Disitulah orang menemukan keselamatan,  menerima pengampunan dosa dan ditebus, diperdamaikan dengan Allah. Mengimani Kristus berarti menyatukan hidupnya dengan hidup Kristus. “Kamu sudah mati dan kehidupanmu tersembunyi dalam Allah bersama Kristus. Pusat kehidupanmu yang sesungguhnya ialah Kristus”.
Dengan kata lain mengimani Kristus yang bangkit berarti memiliki hidup baru, berarti  merayakan Paskah baru yaitu Kristus sendiri yang bertindak sebagai Imam Agung dan sekaligus menjadi kurban-Nya. Mengimani Kristus yang bangkit berarti menjadi manusia baru dalam kebangkitan Kristus, menjadi anak Allah. “Maka buanglah ragi yang lama (yaitu ragi dosa), agar kamu menjadi adonan baru, karena kamu memang sudah menjadi baru”.

Jamita Evangelium Minggu Advent II – 8 Desember 2024

Pauli  Hamu Dalan Di Jahowa       (Persiapkan Jalan Untuk Tuhan) Jesaya 40 :1 - 5   1)      Huria nahinaholongan dibagasan Jesus Kri...