Sabtu, 21 Mei 2011

Hari Senin 25 April 2011 Paskah II – Pesta Kedua Peringatan Kebangkitan Tuhan Yesus

Mempercayai Kebangkitan Yesus
Lukas 24 : 36 – 45
Dalam nas ini dikatakan bahwa murid-murid berkumpul bersama dalam suatu ruangan yang terkunci rapat. Mereka takut terhadap orang-orang Farisi dan para imam kepala yang telah bertanggung-jawab atas penyaliban Yesus tiga hari sebelumnya. Mereka berkumpul pada hari Minggu Paskah malam. Para imam kepala dan tua-tua telah mengetahui bahwa tubuh Yesus telah hilang. Mereka menuduh bahwa para Murid yang telah mencurinya (Matius 28:11-13). Lalu mereka mencari para Murid itu. Karena alasan ini, para Murid bersembunyi di ruangan itu, dengan semua pintu dalam keadaan terkunci (Yohanes 20:19). Ini adalah pada hari ketika Kristus bangkit dari antara orang mati – suatu hari yang teramat agung dan mulia dalam sepanjang sejarah manusia! Namun apa yang dilakukan oleh para murid? Mereka bersembunyi dalam suatu ruangan yang terkunci semua! Yudas, yang telah mengkhianati Kristus, telah bunuh diri. Tomas tidak hadir dalam pertemuan mereka itu. Sepuluh murid lainnya berkumpul di sana dengan sangat ketakutan dalam ruangan itu pada Minggu Paskah malam.
Saat sedang membicarakan kebangkitan YESUS di dalam ruangan yang terkunci, tiba-tiba YESUS hadir di tengah-tengah mereka. DIA memberikan salam yang membawa damai sejahtera dan sukacita. Sayangnya, reaksi para rasul yang telah berjalan bersama YESUS selama lebih dari tiga tahun itu bukannya gembira; mereka malah terkejut, takut, dan menyangka bertemu hantu! Mereka ragu-ragu siapa yang menemui mereka sehingga merasa tidak nyaman. Mereka menyangka bahwa yang dapat menembus ruangan terkunci hanyalah hantu. Dengan kata lain, meragukan kuasa TUHAN. Orang Kristen banyak yang beranggapan sama dengan para rasul itu; mereka berpikir yang dapat menembus tembok adalah setan, dukun, arwah. Ini anggapan yang salah. YESUS mampu melakukan semua itu. Karena itu, jangan ragukan kuasa-NYA yang jauh lebih besar daripada kuasa setan. Itulah sebabnya Gereja ditugaskan untuk menjadi saksi kebangkitan Kristus, yang berarti menjadi saksi akan kemanusiaan baru, yaitu manusia yang menggunakan orientasi Kristus dan meninggalkan orientasi manusia lama.
Yang disebut manusia ialah kesatuan antara roh dan badan (jasmani). Kematian – akibat dosa itu – merupakan kebinasaan kemanusiaan, bukan hanya kebinasaan orang yang meninggal itu saja. Maka yang mau diselamatkan Kristus adalah manusia utuh, jadi juga kemanusiaan itu sendiri. Bahwa manusia harus mengalami kematian, itulah tanggung-jawab manusia, karena manusia sendirilah yang berdosa. Karena itu karya penebusan Allah terjadi dengan diutusnya Allah Putera menjadi Manusia, Immanuel, sehingga Immanuel (Kristus) dapat menghadapi kematian untuk dijadikan sebagai jalan membangun manusia baru dan kemanusiaan baru dalam kebangkitan-Nya. Orang beriman harus hidup dengan kemanusiaan baru, yang mengarahkan usahanya kepada alam hidup yang mulia, yang membuang ragi dosa.

Jamita Epistel Minggu XXIII D.Trinitatis – 3 Nopember 2024

Manghaholongi Tuhan Debata Dohot Dongan Jolma  Mengasihi Tuhan Allah Dan Sesama Manusia  5 Musa 6: 1 – 9 / Ulangan.   a)        Huri...