Sabtu, 21 Mei 2011

Hari Selasa 5 April 2011

Berseru Dan Bersorak
Yesaya 12 : 6
Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion, sebab Yang Mahakudus, Allah Israel, agung di tengah-tengahmu!
Berseru adalah sebuah akibat dari suatu sukacita maupun dukacita. Berseru berarti menunjukkan sesuatu yang mau diungkapkan baik syukur maupun permohonan. Berseru berarti kita memerlukan sesuatu perhatian dari orang lain. Berseru dan bersorak adalah dua kata yang saling menguatkan. Bersorak berarti tindakan yang sangat kuat dari sebuah seruan. Sorak merupakan aksi yang sungguh-sungguh keluar dari ke dalaman hati.
Roh TUHAN ada pada Yesus Kristus (Yohanes 1:32). Yesus Kristus menghakimi dengan keadilan (Yohanes 5:30). Penggenapan lengkap dari nubuat mengenai kedatangan Tunas dari tunggul Isai ini bukan terjadi dalam satu kali kedatangan-Nya, melainkan dalam dua kali kedatangan-Nya. Pada kedatangan yang pertama, Yesus Kristus memberikan damai sejahtera secara batiniah bagi semua orang yang percaya kepada-Nya. Pada kedatangan yang kedua kali, Yesus Kristus memberikan damai sejahtera bagi seluruh ciptaan-Nya, karena Ia adalah Raja Damai. Hal ini digambarkan dengan rukunnya hewan-hewan yang sepengetahuan kita tidak mungkin bisa rukun satu sama lain. Pada waktu itu, TUHAN juga menggenapi janji-Nya kepada bangsa Israel bahwa sisa bangsa ini akan mewarisi janji-Nya. TUHAN yang berjanji tidak pernah mengingkari janji-Nya.
Kita yang percaya kepada Yesus Kristus adalah orang-orang yang mengalami damai sejahtera-Nya secara batiniah. Damai sejahtera tersebut sangat mempengaruhi sikap hidup kita dalam menghadapi kegelisahan dunia ini. Kegelisahan dunia ini masih terus terjadi karena TUHAN belum selesai menggenapi janji-Nya. Namun, berdasarkan janji-janji yang telah Ia genapi, kita percaya bahwa Ia akan menggenapi seluruh janji-Nya dengan sempurna. Kita pun tahu bahwa Ia tidak pernah melupakan umat-Nya.
Mengapa kita berseru dan bersorak? Pemazmur berkata, sebab Yang Mahakudus di tengah-tengah kita. Kita mau bersorak sebab DIA  berada dekat dan diam bersama kita. Kita berseru sebab DIA menopang dan menolong kita dalam perjalan hidup ini. Karenanya jangan lagi takut menghadapi kenyataan hidup ini sebab DIA Yang Mahakudus bersama-sama dengan kita. Mulailah harimu dengan keyakinan bahwa Tuhan bersama-sama dengan kita.

Jamita Epistel Minggu XXIII D.Trinitatis – 3 Nopember 2024

Manghaholongi Tuhan Debata Dohot Dongan Jolma  Mengasihi Tuhan Allah Dan Sesama Manusia  5 Musa 6: 1 – 9 / Ulangan.   a)        Huri...