Senin, 02 Mei 2011

Renungan Hari Selasa, 15 Pebruari 2011

Memperoleh Kristus
Markus 8 : 36
Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya.
 Dunia memang terus mengajarkan kita bahwa kebahagiaan itu diukur dari seberapa besar harta dan kemewahan yang bisa kita miliki. Dunia terus berusaha membuat kita berpikir bahwa harta menentukan kekuasaan, dan dengan itu kita bisa menguasai orang lain sesuka kita. Harta bisa membuat kita tak tersentuh, untouchable, semua akan ada dibawah kendali kita. Dunia mungkin bisa kita dapati dan kuasai dengan cara seperti itu, tetapi mari pikirkan: apakah lamanya hidup di dunia ini sebanding dengan kekekalan yang akan datang kelak setelah fase ini berakhir? Dengan besaran harta tertentu mungkin dunia bisa dikuasai, namun apakah harta itu bisa membuat kita menguasai Kerajaan Allah, atau malah menyuap Raja yang bertahta disana? Adakah jumlah harta yang cukup untuk melakukan itu? Sama sekali tidak. Orang yang mempertuhankan harta boleh saja berkuasa di dunia, namun semua itu hanya akan sia-sia karena mereka sedang kehilangan nyawanya.
Maka marilah dalam hidup dan tugas perutusan kita dimanapun dan kapanpun kita hayati sabdaNya: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku”. Kita dipanggil untuk mempersembahkan gairah, semangat, cita-cita, dambaan, impian kita kepada Tuhan, bukan mengikuti kemauan dan kehendak sendiri. Secara konkret hal itu antara lain berarti: (1) sebagai pelajar atau mahasiwa kita belajar sebaik mungkin, (2) sebagai pegawai atau pekerja berkerja sebaik mungkin, (3) sebagai suami-isteri yang penting dan utama saling mengasihi dalam untung dan malang, (4) sebagai anggota lembaga hidup bakti yang utama adalah berbakti kepada Tuhan melalui sesama, (5) sebagai imam menjadi penyalur rahmat/berkat Tuhan kepada sesama dan doa-doa/dambaan sesama kepada Tuhan, dst.. Memang untuk itu kita butuh harta benda, sarana atau uang, tetapi marilah kita hayati bagian doa Bapa Kami yang kita doakan setiap hari: “Berilah kami rezeki pada hari ini secukupnya”, dengan kata lain hidup sederhana dan selebihnya kita sumbangkan kepada mereka yang miskin dan berkekurangan. Yang utama dan terutama adalah keselamatan jiwa kita.
Yesus mengingatkan murid-muridNya dan tentu saja kita semua agar jangan terjebak oleh pola pikir dunia yang terus mengajarkan untuk mencari kebahagiaan lewat kemewahan dan timbunan harta, kekuasaan, tinggi status dan sebagainya.

Jamita Epistel Minggu XXIII D.Trinitatis – 3 Nopember 2024

Manghaholongi Tuhan Debata Dohot Dongan Jolma  Mengasihi Tuhan Allah Dan Sesama Manusia  5 Musa 6: 1 – 9 / Ulangan.   a)        Huri...