Sabtu, 21 Mei 2011

Hari Kamis 21 April 2001

Dosa Masa Lalu
Mazmur 25 : 7
Dosa-dosaku pada waktu muda dan pelanggaran-pelanggaranku janganlah Kauingat, tetapi ingatlah kepadaku sesuai dengan kasih setia-Mu, oleh karena kebaikan-Mu, ya TUHAN.
Saudaraku siapa yang belum mengenal Augustinus? Namanya sering dikutip dalam cerita sejarah gereja. Ya, Augustinus adalah Bapa Gereja. Namun siapa sangka, Augustinus dulu pernah mempunyai kehidupan yang kelam sebelum bertobat. Dia terkenal sebagai playboy. Namun suatu kali, ia bertobat dan menyesali dosa-dosanya! Meskipun godaan-godaan terus datang setelah pertobatannya, Augustinus tetap kukuh pada pendiriannya. Ia tidak mau terjatuh lagi dalam dosa seksual. Bahkan ia terkesan menjauhi hal-hal berbau seks, karena ia tahu bahwa ia lemah dalam hal itu.  Saudara, coba bayangkan semisal Augustinus, mendadak jatuh kembali dalam dosa seks, setelah pertobatannya! Pasti namanya tidak akan terkenal seperti sekarang. Namanya mungkin tak akan masuk dalam sejarah gereja, apalagi sebagai Bapa Gereja!
Bagaimana kita mengatasi masa-masa kegagalan iman, setelah kita merusak nilai-nilai kerajaan Allah di mata sahabat dan keluarga kita atau mencemarkan nama Allah melalui perbuatan-perbuatan kita? Setan bergembira tidak hanya atas masa-masa kegagalan kita, tetapi juga atas ketidakaktifan rohani yang kadang-kadang menjerat kita dalam penyesalan. Ketika gagal memberikan kesaksian yang baik, kita direndahkan dan seharusnya bersikap rendah hati. Namun, janganlah kita melipatgandakan kerusakan yang ada dengan menarik diri dalam kebungkaman dan bersembunyi sebagai utusan-utusan Kristus. Kita dapat mengatasi kegagalan masa lalu.
Tuhan mengingatkan kita untuk tidak melakukan dosa-dosa itu lagi. Semua itu ialah masa lampau. Kini Tuhan akan memberikan semangat kepada mereka yang dengan rendah hati datang kepada Tuhan, mereka yang lemah lesu akan dihidupkan. Tuhan akan menyembuhkan dan memberikan penghiburan. Mereka yang tetap dalam dosa akan dihukum oleh Tuhan. Tuhan sudah tidak mengingat lagi dosa kita, janganlah kita mengingat dosa kita. Penebusan di dalam Kristus mahal harganya, oleh karena itu kita dipanggil untuk hidup setia dalam kesucian kepada Tuhan.
Roh Kudus mengingatkan kita pada harga yang telah Yesus bayar secara lunas di atas kayu salib untuk menebus segala pelanggaran kita. Dia berkata, "Janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri."  Apabila setelah mengaku dosa di hadapan Allah, Anda masih cenderung menyalahkan diri sendiri, renungkan apa yang sedang Anda lakukan. Anda sedang terus-menerus menghidupkan kenangan akan dosa-dosa Anda karena marah pada diri sendiri. Untuk mengatasinya, pusatkan perhatian pada Sang Juru Selamat, bukan pada dosa Anda. Renungkan apa yang telah dilakukan-Nya, bukan apa yang telah Anda lakukan. Karena Yesus telah mengampuni dosa Anda, maka Anda dapat benar-benar "melupakan" dosa Anda 

Jamita Epistel Minggu XXIII D.Trinitatis – 3 Nopember 2024

Manghaholongi Tuhan Debata Dohot Dongan Jolma  Mengasihi Tuhan Allah Dan Sesama Manusia  5 Musa 6: 1 – 9 / Ulangan.   a)        Huri...