Hanya Kuasa Allah
Keluaran 10 : 3
Lalu Musa dan Harun pergi menghadap Firaun dan berkata kepadanya: "Beginilah firman TUHAN, Allah orang Ibrani: Berapa lama lagi engkau menolak untuk merendahkan dirimu di hadapan-Ku? Biarkanlah umat-Ku pergi supaya mereka beribadah kepada-Ku
Tuhan sudah berketetapan untuk membebaskan Israel dari Mesir, dan ketetapan Tuhan dinyatakan dengan kekuatan tanganNya, tetapi Firaun mengeraskan hatinya dan berketetapan untuk tetap mempertahankan Israel sebagai budaknya, karena itu tangan Tuhan kuat melawan Firaun dan seluruh rakyat Mesir. Para pegawai Firaun yang melihat betapa dahsyat tangan Tuhan, mereka semua sadar bahwa tidak mungkin melawan tangan Tuhan yang kuat, sehingga mereka berusaha untuk mempengaruhi Firaun supaya menyerah saja, sebelum tiba hal yang lebih buruk lagi, sebab tidak ada seorangpun yang bisa menahan tangan Tuhan.
Dalam nas ini, kita lihat bahwa Firaun tetap berkeras hati, dan bersikap plin plan, dia berjanji dan setelah itu dengan mudah dia ingkari, kalau kita perhatikan dari sikap Firaun, maka kita dapat menyimpulkan, bahwa Firaun adalah pemimpin yang hanya memikirkan dan berfikir dari diri sendiri, pemimpin yang semacam ini, tidak membawa kesejahteraan bagi rakyatnya bahkan pada keluarganya sendiri.
Firaun sebagai raja yang paling berkuasa di zaman itu, harus ditaklukkan dengan kuasa yang jauh lebih besar dari pada yang dimilikinya, barulah ia akan takluk dan membiarkan bangsa Israel keluar dari Mesir. Melalui Musa dan Harun, Firaun berhadapan dengan Allah orang Ibrani. Musa dan Harun menjadi representasi dari Allah orang Ibrani berhadapan dengan penguasa dunia pada waktu itu. Sementara itu bagi orang Israel, mereka dapat melihat bahwa Allah mereka jauh lebih kuat dari para dewa dewa bangsa Mesir. Dengan jalan demikian mereka dapat menetapkan hati mereka untuk percaya kepada Allah yang membebaskan mereka dari perbudakan di Mesir.