Sabtu, 21 Mei 2011

Hari Jumat Agung, 22 April 2011 Pesta Peringatan Kematian Tuhan Yesus Kristus

Tuhan Yesus Menyembuhkan
Yesaya 52 : 13 – 53 : 12
Tanpa cahaya manusia tidak mungkin melihat diri dan orang lain. Bagaimana bisa melihat bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah? Pada waktu Anak Allah yang tidak berdosa di atas kayu salib manusia tidak mengerti inilah Anak Allah yang akan menyelamatkan dunia. Gelap sudah merajalela, kegelapan dari hukum, politik, dan rohani manusia sudah menudung dan Allah yang berada di tempat yang Mahatinggi akan menunggu sampai waktu itu lewat. Waktu itu tidak akan lewat sampai Yesus mengatakan, "Sudah selesai." Itulah waktunya kegelapan tidak mungkin mengalahkan terang lagi. Pada waktu Yesus dipaku di atas kayu salib, tidak ada terang yang sampai kepada Dia. Waktu itu Ia menerita kegelapan yang terbesar. Tetapi justru Ia adalah Anak Allah yang menang. Di dalam kegelapan yang paling menakutkan, Ia tidak mengatakan, "Habislah." tetapi, "Sempurnalah, sudah genap, sudah selesai."
Pada waktu Ia menderita sama seperti yang dialami oleh orang lain yang disalib, tidak satu kalipun Ia mengucapkan kalimat kutukan. Bahkan di atas kayu salib Ia mengucapkan kalimat yang belum pernah diucapkan oleh orang lain, "Ya Bapa ampunilah mereka karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Mari bayangkan 2 perampok yang mengejek Dia. Pada waktu kalimat itu keluar dari mulut Yesus, yang tidak menjawab waktu diadili, sekarang membuka mulut dengan kalimat yang paling manis sewaktu Ia mengalami penderitaan yang paling berat. Pada waktu kita menderita sedikit, kita keluarkan perkataan yang jahat sekali. Pada waktu Yesus menerima kejahatan dan penderitaan yang paling besar, Dia mengatakan perkataan yang paling besar. Salah satu perampok yang disinari Roh Kudus, di tengah keadaan menderita diberikan kesadaran, "Orang ini
pasti berbeda dengan yang biasa." Siapakah Yesus? Apakah karena kesabaranNya yang membuat hati saya tergerak? Apakah karena Dia mempunyai watak yang demikian anggun dan mulia sehingga boleh menjadi teladan manusia? Tidak. Maka perampok itu telah melihat Yesus, yang tidak menunjukkan kuasa dan mujizat, menembusi tirai menuju ketidakterbatasan dengan iman, melihat "Inilah Anak Allah, inilah Juruselamat. Inilah yang akan memiliki Kerajaan yang akan datang!" Itu sebab iman itu dihidupkan oleh Tuhan dan difokuskan pada Kristus. Setelah Kristus mengatakan kalimat pertama itu, langsung perampok ini mengeluarkan perkataan, "Ya Yesus ingatlah aku pada waktu Engkau mewarisi kerajaanMu." Suatu iman yang luar biasa.

Jamita Epistel Minggu XXIII D.Trinitatis – 3 Nopember 2024

Manghaholongi Tuhan Debata Dohot Dongan Jolma  Mengasihi Tuhan Allah Dan Sesama Manusia  5 Musa 6: 1 – 9 / Ulangan.   a)        Huri...