Rabu, 04 Mei 2011

Hari Jumat, 18 Maret 2011

Saling Menerima
Roma 15 : 7
Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemuliaan Allah
Hidup rukun menjadi cita-cita dan kerinduan setiap orang. Dalam kenyataan harian, membangun hidup rukun itu tidak mudah. Kerapkali perbedaan latar belakang budaya dan pendikan, cara berfikir dan bersikap turut mempengaruhi hidup harmoni tersebut. Contoh-contoh nyata dapat mudah kita temukan dalam hidup harian kita. Konflik begitu mudah tersulut karena perbedaan pendapat. Pertengkaran mudah terjadi karena perbedaan kemauan dan keinginan. Menerima seseorang yang berbeda pandangan dan pendapat begitu sulit dilakukan karena diri merasa paling benar.
John Stott menjelaskan bahwa permintaan untuk penerimaan memiliki akar yang kuat dalam dasar pemikiran teologi : "saudara yang lebih lemah harus diterima karena Allah telah menerima dia" (Rm 14:3), dan para anggota harus saling menerima "sebagaimana Kristus telah menerima kamu" (Rm 15:7). Paulus telah berhenti membagi pembacanya ke dalam kelompok yang kuat dan lemah. Kita harus perhatikan, bahwa rasul dengan akrab menghubungkan penerimaan mereka akan satu sama lain pada pembenaran oleh iman. Sebagaimana Kristus telah menerima orang percaya yang lain atas dasar iman mereka kepada Kristus, demikian pula kita sebagai sesama orang percaya harus saling menerima. Atau, sebagaimana dijelaskan Paulus dalam argumentasinya mula-mula: "Allah telah menerima dia. Siapakah engkau sehingga kamu menghakimi hamba orang lain?" (Rm 14: 3, 4). Bilamana Kristus telah menerima seseorang, siapakah saya ini sehingga berkata saya tidak mau menganggap dia sebagai saudara dan saudari Kristen ?

Jamita Minggu Kantate (Endehon hamu ma di Jahowa ende na imbaru) – 28 April 2024

Ingkon Mamujimuji Jahowa do Angka na Usouso Di Ibana  ( Orang Yang Mencari Tuhan Akan Memuji NamaNya) Psalmen 22: 26 – 32     a)  ...