Pilihan Yang Terbaik
Lukas 10 : 38 – 42
Saudara-saudara yang terkasih, penerimaan tamu ini bagi Maria dan Marta akan berbeda. Maria menerima tamunya yang tak lain dan tak bukan adalah Yesus. Maria selalu memperhatikan dan mendengarkan kata-kata Yesus hingga Maria duduk dekat kaki Tuhan Yesus. Sedang Marta sibuk dengan melayani makanan dan minuman buat Tamunya itu. Sekarang mana yang lebih penting, melayani suguhan atau mendengarkan kata-kata Yesus? Pada suatu Kring di Surabaya, ada peraturan bahwa di dalam pertemuan umat Kring, tidak diperkenankan memberi makanan. Hanya teh atau minuman semacam Aqua saja. Nanti yang tidak punya tidak mau menjadi tuan/nyonya rumah pertemuan Kring, karena tidak ada yang disuguhkan. Bagi yang punya, hal ini akan membuat tidak enak dan bagi umat yang hadir menjadi tidak gembira. Pertemuan pada jam 7.00 malam, kalau rumah agak jauh ya berangkat ja, 6.30. Kalau tidak sempat makan ya tidak jadi berangkat. Karena di dalam Pertemuan nanti bakal tidak ada suguhan. Yang paling baik adalah kalau ada pertemuan Kring kalau ada ya berilah ketela rebus atau yang lain. Hal cukup bisa menggembirakan dan akan membuat yang hadir akan lebih banyak.
Saudara-saudara terkasih, Marta sibuk dengan suguhan itu, akhirnya tidak mendengar kata-kata Yesus. Bagi Yesus, maka yang penting adalah mendengarkan kata-kataNya. Kata-kata Yesus memberikan hidup yang kekal. Kalau makanan paling ya lapar gitu saja. Atau makanan bisa dicari atau disuguhkan paling belakang. Kalau memang tidak ada ya makan saja di rumah. Tetapi kata-kataNya didengarkan dengan sungguh-sungguh. Tetapi Yesus juga membutuhkan pelayanan
semacam itu, yang akan membuat kegembiraan tersendiri. Maria tidak pernah melayani Yesus tetapi dengan mendengarkan, sungguh-sungguh telah memuaskan Yesus. Dia duduk dekat kaki Yesus agar dengan cermat mendengarkan kata-kata Yesus. Dia mengharapkan Maria tidak hanya mendengarkan saja, tetapi apa yang sudah dihayatinya dinyatakan di dalam hidupnya. Demikianlah Maria benar-benar menjadi murid Yesus yang sejati. Tetapi yang penting bukan Maria atau Marta saja, ya kalau disuruh memilih Marta atau Maria, maka semua akan memilih Maria. Memilih menjadi murid Yesus yang sungguh-sungguh. Tetapi Marta yang sedikit tidak baik, dalam kemuridan
Yesus. Tetapi Marta juga penting, kalau Yesus pada waktu itu belum makan maka tentu membutuhkan makanan. Kita menghadapi dua yang kedua-duanya penting, jasmani atau rohani.
semacam itu, yang akan membuat kegembiraan tersendiri. Maria tidak pernah melayani Yesus tetapi dengan mendengarkan, sungguh-sungguh telah memuaskan Yesus. Dia duduk dekat kaki Yesus agar dengan cermat mendengarkan kata-kata Yesus. Dia mengharapkan Maria tidak hanya mendengarkan saja, tetapi apa yang sudah dihayatinya dinyatakan di dalam hidupnya. Demikianlah Maria benar-benar menjadi murid Yesus yang sejati. Tetapi yang penting bukan Maria atau Marta saja, ya kalau disuruh memilih Marta atau Maria, maka semua akan memilih Maria. Memilih menjadi murid Yesus yang sungguh-sungguh. Tetapi Marta yang sedikit tidak baik, dalam kemuridan
Yesus. Tetapi Marta juga penting, kalau Yesus pada waktu itu belum makan maka tentu membutuhkan makanan. Kita menghadapi dua yang kedua-duanya penting, jasmani atau rohani.
Kita sering merasa bahwa yang paling dibutuhkan oleh saudara-saudara kita, orang tua, istri, suami dan anak-anak adalah hadiah-hadiah dalam rupa barang atau makanan yang membuat lidah bergoyang. Tentu itu sangat menyenangkan bagi yang menerimanya. Tetapi kita melupakan hadiah atau cara bertindak yang lain, misalnya bagaimana seseorang merasa didengarkan dan dianggap sebagai bagian dari hidupnya, keterbukaan dan kejujuran. Sapaan dan penerimaan atas pribadi orang-orang yang berada di sekitar kita dengan segala kekurangan dan kelebihannya.
Dalam hal ini, Maria telah memberikan yang terbaik bagi Yesus sementara Marta sibuk melakukan sesuatu bagi Yesus dan bahkan ia ingin didengarkan oleh Yesus. Buah dari tindakan Maria adalah Maria telah memilih bagian yang terbaik yang tidak akan diambil daripadanya. Sesuatu yang tak tergantikan oleh materi. Tuhan Yesus ingin menjelaskan dan menegaskan – melalui teguran dan pujian-Nya pada Marta dan Maria – bahwa setiap orang (baca: kita!) perlu dengan sengaja menyediakan waktu dan kesempatan untuk mempelajari Firman Tuhan. Atau, dengan kata lain, Firman Tuhan tidak boleh kita pelajari dalam kategori sekedarnya atau sesempatnya karena “kalah” dari kesibukan dan pontang-panting kita melayani. Dengan cara itulah Firman Tuhan bisa menjadi sebagaimana dikatakan Pemazmur, yaitu: “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.” (Mazmur 119:105).