Sabtu, 21 Mei 2011

Hari Rabu 27 April 2011

Pengampunan Allah
Mikha 7 : 18
Siapakah Allah seperti Engkau yang mengampuni dosa, dan yang memaafkan pelanggaran dari sisa-sisa milik-Nya sendiri; yang tidak bertahan dalam murka-Nya untuk seterusnya, melainkan berkenan kepada kasih setia
Dalam keseharian kita, musuh jiwa kita ingin membawa kita kepada respon yang salah, seperti keraguan, ketakutan, atau berkompromi dengan dunia. Dilain pihak, Tuhan ingin menguji kita untuk melatih iman kita. Kedua kondisi ini dapat terjadi bersamaan. Walaupun didalam percobaan atau ujian, kita dapat dengan yakin bahwa perjuangan kita tidaklah unik, “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa. ” Apapun perjuangan kita, Tuhan telah berpekara jauh sebelumnya.
Bagaimanapun, Ada suatu factor signifikan yang menentukan, yakni Kasih Setia Tuhan: “Sebab Allah setia.” Ini adalah isu penting dalam ketidak mampuan kita. Sering kali kita merasa hampir menyerah pada tantangan yang kita hadapi. Kita merasakan ketidak mampuan kita, tapi Tuhan ingin kita tetap berfokus pada kasih setiaNya. Setelah kita mengingat Setia Tuhan, Roh akan membawa 2 janji yang memberikan harapan bagi mereka yang didalam percobaan dan ujian.
Marilah kita imani dan hayati bahwa Allah adalah maha pengampun dan pengasih, sebagaimana digambarkan sebagai bapa yang baik, yang mengampuni anak bungsu yang telah berdosa berat. Maka baiklah kita sadari dan hayati aneka dosa yang telah kita lakukan , dan kemudian dengan rendah hati mohon kasih pengampunan dari Allah melalui pengakuan dosa maupun jika mungkin mohon pengampunan kepada mereka yang telah menderita karena dosa-dosa kita. Kami berharap kepada para orangtua untuk meneladan ‘bapa yang baik’ maupun ‘anak bungsu’, artinya menjadi teladan mengampuni maupun minta maaf jika bersalah. Orangtua hendaknya tidak malu minta maaf kepada anak-anaknya atas kesalahan yang telah dilakukan, demikian juga atasan terhadap bawahan, pemimpin terhadap anak buah, pejabat terhadap rakyat, ‘gembala’ terhdap ‘domba-dombanya’, dst.. Orang berdosa atau bersalah adalah untuk diampuni dan dikasihi, memang ada kemungkinan kepada mereka dikenakan denda atas kesalahan atau dosa yang telah dilakukan. Aneka macam denda hendaknya diberikan demi pertobatan, bukan balas dendam.

Jamita Epistel Minggu XXIII D.Trinitatis – 3 Nopember 2024

Manghaholongi Tuhan Debata Dohot Dongan Jolma  Mengasihi Tuhan Allah Dan Sesama Manusia  5 Musa 6: 1 – 9 / Ulangan.   a)        Huri...