Sabtu, 21 Mei 2011

Hari Senin 11 April 2011

Tuhan Mendengar Suaraku
Mazmur 18 : 7
Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada TUHAN, kepada Allahku aku berteriak minta tolong. Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong kepada-Nya sampai ke telinga-Nya
Dalam Alkitab terjemahan bahasa Indonesia sering dikatan sebagai "memanggil nama Tuhan", yang berarti berdoa. Tetapi menurut arti kata dari bahasa aslinya, "berseru" ini bukan berarti berdoa, dalam bahasa Ibraninya berarti "berseru keapada", "berteriak kepada". Arti bahasa Yunaninya sebagai "memohon kepada orang", "memanggil nama orang", yaitu dengan suara yang terdengar oleh orang lain memanggil nama seseorang. Karena itu "menyeru nama Tuhan" arti yang benar adalah menyeru nama Tuhan Yesus, dengan suara yang terdengar orang berseru "Ya Tuhan Yesus, O Tuhan Yesus". Demikian juga kita, setelah kita mengenal kesia-siaan hidup manusia, kita lalu berkata: "Ya Tuhan, aku tidak seharusnya menurut pandanganku sendiri, aku harus menurut caraMu dan hidup beribadah kepadaMu. Tuhan, kehidupan manusiaku kosong dan sia-sia, aku adalah orang yang lemah dan pasti mati." Pada saat ini dengan sendirinya kita bisa berseru kepada nama Tuhan.
Seringkali apa yg kita alami sangat bertolak belakang dengan apa yg kita harapkan.... kita menginginkan sesuatu yg baik tapi justru penderitaan dan kesesakanlah yg menghampiri kita. Tidak ada yg bisa memperidiksi kapan kesesakan itu datang semua terjadi tanpa di undang... bahkan terkadang kita merasa bahwa hidup kita berada di jalur yg benar. Kita setia berdoa, saat teduh, aktif dlm kegiatan kerohanian di gereja dan lain sebagainya, namun kepahitan dan masalah tak juga kunjung selesai bahkan semakin bertambah... Sementara orang lain yg kelihatannya hidup jauh dari Tuhan, menuruti hawa nafsu mereka tapi seolah-seolah kebaikan lebih berpihak kepada mereka... Sehingga menimbulkan tanda tanya besar dalam hidup kita... "Mengapa ini yg harus aku alami?' di manakah Tuhan ketika aku dalam kesesakan ? atau masihkan Tuhan mendengar seruanku ?
Dalam keadaan baik maupun buruk, Tuhan selalu ada menyertai kita sebagai penolong dalam kesakan. Dia mengerti keluh kesah kita. jeritan batin kita. Dia terlalu sangat memahami apa yg kita alami. Tuahan katakan pencobaan-pencobaan yang kamu alami tidak melebihi kekuatanmu. Artinya jika kita selalu berlindung dalam naungan tangannya maka kekuatan untuk menghadapi masalah itu semakin luar biasa. mengapa Tuhanlah yang menjaga kita. Dalam naungan sayapNya kita berlindung, maka tidak ada satu badai persoalan pun yg tidak mampu untuk di atasi. Berlindunglah dalam pemeliharaan dan penjagaan Tuhan.

Jamita Epistel Minggu XXIII D.Trinitatis – 3 Nopember 2024

Manghaholongi Tuhan Debata Dohot Dongan Jolma  Mengasihi Tuhan Allah Dan Sesama Manusia  5 Musa 6: 1 – 9 / Ulangan.   a)        Huri...