Senin, 02 Mei 2011

Renungan Hari Jumat, 18 Pebruari 2011

Pengucapan Syukur
1 Timotius 4 : 4
Karena semua yang diciptakan Allah itu baik dan suatu pun tidak ada yang haram, jika diterima dengan ucapan syukur
Pada dasarnya, apa yang dipersembahkan kepada Allah adalah kehidupan itu sendiri. Itulah inti sari dari ibadah korban di Bait Allah. Di zaman Israel Purba, ada juga bangsa-bangsa yang mengharamkan makanan tertentu, tetapi itu hanya kaum imam dari agama mereka. Rakyat banyak tidak turut mengharamkan makanan tersebut. Beda dengan bangsa Israel. Allah mendisain mereka adalah bangsa yang kudus dan kaum imam yang rajani.
 Sekarang kita sudah mengerti latar belakang mengapa ada makanan haram halal di kalangan Israel. Tuhan Yesus datang untuk menggenapkan semua apa yang ada di dalam Hukum Taurat. Sekarang kita tidak lagi berada di bawah Hukum Taurat tetapi di bawah Hukum Roh. Paulus dalam nas kita mengatakan bahwa semua yang diciptakan Allah tidak ada yang haram. Orang Israel mengharamkannya, karena  ciptaan itu tidak menjadi bagian dari kehidupan mereka sehari-hari. 
Sekarang Israel baru bukan lagi hanya terdiri dari satu bangsa dengan budaya yang sama. Israel baru sudah berasal dari segala bangsa. Oleh karena itu, segala makanan tidak lagi ada yang haram jika diterima dengan rasa syukur kepada Allah yang memberikan makanan itu sehingga kita bisa hidup untuk beribadah kepada-Nya.
Mengucapkan syukur merupakan suatu bagian rutin dari penyembahan Yahudi di Tabernakel, di Bait Suci, dan dirumah-rumah orang beriman. Orang Kristen mula-mula belajar untuk hidup dan bernapas dengan penuh rasa syukur. Bagaimana dengan saudara? Apakah dari bait hati anda terdengar suara syukur yang terus menerus? Jika Allah menghirup udara disekitar altar anda, akankah Ia mencium dupa yang harum dari pujian dan ucapan syukur, atau bau busuk kepahitan, kemarahan, kesombongan dan sikap tidak berterima kasih?
Di tengah-tengah masa yang sukar, krisis demi krisis yang sedang terjadi hari-hari ini biarlah Tuhan dapat menghirup bau harum dari ucapan syukur kita.

Jamita Evangelium Minggu Advent II – 8 Desember 2024

Pauli  Hamu Dalan Di Jahowa       (Persiapkan Jalan Untuk Tuhan) Jesaya 40 :1 - 5   1)      Huria nahinaholongan dibagasan Jesus Kri...