Senin, 02 Mei 2011

Renungan Hari Minggu Septuagesima, 20 Pebruari 2011

Lakukanlah Kebaikan
Lukas 17 : 7 – 10
Kita semua, entah jabatan, fungsi atau kedudukan kita apapun, memiliki tugas pengutusan yang harus kita laksanakan; hanya satu dua orang saja yang memberi tugas pada dirinya sendiri dan kebanyakan dari kita menerima tugas dari orang lain, maka kita dapat berkata :”Kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan”. Kata-kata demikian ini muncul dari siapapun yang rendah hati. Hari ini kita kenangkan Leo Agung, Paus, yang dalam doa-doanya senantiasa menyatakan diri sebagai hamba yang hina dina, “kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna”. Sabda Yesus hari ini mengajak kita semua untuk menghayati bahwa “Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan”. Jika kita semua dapat melakukan kewajiban dan tugas pengutusan kita masing-masing dengan baik, selesai dan tuntas, maka hidup bersama dan kerja bersama menjadi damai dan tentram, selamat dan sejahtera. Maka dengan ini kami mengharapkan kita semua, tugas atau kewajiban apapun dan sekecil apapun hendaknya dikerjakan dengan baik, tanpa mengeluh atau menggerutu. Hamba yang baik memang senantiasa bekerja dengan baik, cekatan, tanggap terhadap situasi dan tuntutan, bergairah…dan pada umumnya yang dikerjakan apa-apa yang sederhana tetapi menjadi kebutuhan hidup sehari-hari. Dengan kata lain ketiadaan hamba atau pelayan pada umumnya hidup bersama berubah, dan pada saat itu kita menyadari betapa pentingnya dan besarnya peran hamba dalam kehidupan sehari-hari. Marilah kita ‘berterima kasih’ kepada para hamba atau pelayan, dan tentu saja terima kasih tersebut selayaknya diwujudkan dengan memberi kesejahteraan hidup yang layak kepada mereka. Masing-masing dari kita hendaknya juga mampu melakukan tugas-tugas sebagaimana harus dikerjakan oleh para hamba atau pelayan.
Hendaknya tugas pekerjaan apapun yang diserahkan atau dibebankan kepada kita dikerjakan atau dilaksanakan sebaik mungkin. Dengan bekerja atau melaksanakan tugas perutusan/pekerjaan sebagik mungkin selain membahagiakan mereka yang memberi tugas kiranya kita sendiri juga tumbuh berkembang menjadi pribadi yang bermutu dalam hal kepribadian, kecerdasan maupun keimanan. Jika tugas pekerjaan yang diserahkan kepada kita nampak melebihi kemampuan dan kekuatan kita, hendaknya bersyukur dan berterima kasih, karena dengan demikian kita dianugerahi kesempatan untuk memperkembangkan diri terus menerus. Menghadapi tugas pekerjaan yang nampak berat dan sulit, marilah kita berpegang pada motto Bp.Andrie Wongso, promoter Indonesia ini : "Tekad merupakan sumber motivasi bagi kemajuan dan kesuksesan! Mereka yang memiliki tekad yang kuat, dia bisa menciptakan apa yang tidak mungkin menjadi mungkin".

Jamita Epistel Minggu XXIII D.Trinitatis – 3 Nopember 2024

Manghaholongi Tuhan Debata Dohot Dongan Jolma  Mengasihi Tuhan Allah Dan Sesama Manusia  5 Musa 6: 1 – 9 / Ulangan.   a)        Huri...