Rabu, 04 Mei 2011

Hari Sabtu, 12 Maret 2011

Orang Yang Benar
Habakuk 2 : 4
Sesungguhnya, orang yang membusungkan dada, tidak lurus hatinya, tetapi orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya
Dalam nas ini Habakuk dipanggil menjadi nabi di tengah-tengah keadaan umat Israel yang memberontak melawan Allah. Babel sebagai negara adikuasa pada waktu itu , dipakai Allah sebagai alat penghukuman. Akibatnya Yerusalem diserang, perabotan Bait Allah dijarah, dan 10.000 orang Yahudi dibawa selaku tawanan ke Babel. Hal ini membuat Habakuk menjadi bingung (baca Habakuk 1:12-13)
Nabi Habakuk mengeluh tentang kekerasan dan ketidakadilan yang dilakukan oleh orang-orang di sekitarnya. Ia merasa seolah-olah orang fasik menelan orang yang benar (Habakuk 1:13). Allah menjawab keluhan Habakuk dengan mengatakan bahwa Dia berharap supaya umat-Nya bersikap “benar” dan hidup dengan iman. Dia tidak ingin mereka menjadi seperti orang yang “membusungkan dada” dan “tidak lurus hatinya” (2:4). Orang yang sombong dan terlalu percaya diri akan mencari-cari alasan atas kesalahan yang ia perbuat dan atas ketidaksempurnaannya. Ia tidak ingin mengakui bahwa dirinya membutuhkan Allah. Jalan hidupnya tidak lurus. Orang benar dalam hal ini dilawan-katakan dengan orang yang membusungkan dada, tidak lurus hati. Kelihatannya busung atau gede tetapi sebenarnya kelaparan.
Arti orang yang membusungkan dada adalah orang yang hidupnya penuh kepura-puraan atau tidak menerima apa adanya. Itu sebabnya membusungkan dada diartikan juga menyombongkan diri. Orang yang menyombongkan diri adalah orang yang tidak menerima diri apa adanya atau hanya berpura-pura karena takut dianggap lemah, dianggap kurang atau dianggap tidak punya oleh sesamanya. Berbuat baik hanya pura-pura supaya kelihatan oleh orang lain baik tetapi sebenarnya hati dan angan-angannya busuk.
Kejahatan tampaknya menang di dunia kita ini. Namun, Allah mendorong kita untuk hidup dengan iman, dan menyimpan di dalam hati jaminan yang diberikan-Nya kepada Habakuk, yaitu bahwa akan tiba hari pembalasan bagi orang-orang jahat. Ibadah yang bersungguh-sungguh atau berpura-pura tidak bisa dilihat dari apa yang dilakukan ketika pelaksanaan ibadah, tetapi hanya bisa dilihat dari apa yang dilakukan setelah pelaksanaan ibadah.

Jamita Minggu Kantate (Endehon hamu ma di Jahowa ende na imbaru) – 28 April 2024

Ingkon Mamujimuji Jahowa do Angka na Usouso Di Ibana  ( Orang Yang Mencari Tuhan Akan Memuji NamaNya) Psalmen 22: 26 – 32     a)  ...