Selasa, 03 Mei 2011

Hari Jumat, 4 Maret 2011

Mendekat Dalam Permohonan
Mazmur 65 : 6
Dengan perbuatan-perbuatan yang dahsyat dan dengan keadilan Engkau menjawab kami, ya Allah yang menyelamatkan kami, Engkau, yang menjadi kepercayaan segala ujung bumi dan pulau-pulau yang jauh-jauh;
                Daud menyodorkan fakta-fakta siapakah sesungguhnya Tuhan itu. Dengan mengetahui segala kedahsyatan-Nya, niscaya kita pasti merasa rugi bila kita mengandalkan dunia dan diri sendiri. Mengapa? Karena Tuhan itu dahsyat dan berkuasa atas alam semesta (65:7-14; Ia menegakkan gunung-gunung, meredakan deru lautan, serta memberkati tanah, tumbuhan dan ternak dengan berkelimpahan). Tak mungkin kita bisa menyamakan Tuhan dengan apa pun juga. Berbahagialah orang yang datang menyembah Tuhan (65:5) dan yang menjadikan-Nya sebagai andalan kepercayaan (65:6) karena kepada merekalah berkat Tuhan dicurahkan (65:5). Di saat bersalah pun (65:3-4), mendekatlah minta pengampunan-Nya.
Orang yang dipilih TUHAN adalah orang yang mau mengakui dosa-dosanya. Banyak orang datang kepada TUHAN, namun belum tentu mau mengakui dosanya dan berbalik kepada TUHAN. TUHAN tidak memilih orang yang demikian. Berkat bagi orang yang mau mengakui dosa dan menjauhkan diri dari dosa adalah berhak diam di pelataran TUHAN, artinya berhak menerima hidup kekal. Ini adalah berkat utama. Dan berkat ini harus kita utamakan. Sering tanpa disadari, orang Kristen lebih mengutamakan berkat-berkat jasmani dibandingkan berkat hidup kekal. Contoh sederhananya, orangtua tidak terlalu ambil pusing jika anaknya terlambat datang ke Sekolah Minggu, namun saya yakin orangtua akan kelabakan kalau nilai matematika anaknya jeblok.
Berbahagialah orang yang disuruh mendekat untuk diam di pelataran TUHAN, dialah yang akan menerima segala yang baik di rumah TUHAN. Syaratnya, menghormati dan mengutamakan TUHAN. Salah satunya dapat kita lakukan melalui sikap kita saat ibadah. Orang Kristen sering tidak memandang perlu penampilan yang sesuai dalam beribadah. Bagi mereka, ke gereja cukup bermodalkan sandal jepit dan celana bermuda seperti penampilan untuk aktifitas memancing. Bandingkan bila akan menghadap pejabat, orang rela bela-belain berpenampilan rapi. Lebih parah lagi, ada orang Kristen yang berani berkomunikasi lewat ponsel saat ibadah.

Jamita Evangelium Minggu Advent II – 8 Desember 2024

Pauli  Hamu Dalan Di Jahowa       (Persiapkan Jalan Untuk Tuhan) Jesaya 40 :1 - 5   1)      Huria nahinaholongan dibagasan Jesus Kri...