Mau Di Didik
Amsal 4 : 13
Berpeganglah pada didikan, janganlah melepaskannya, peliharalah dia, karena dialah hidupmu
Dalam proses pengembangan kemampuan atau bentuk tingkah laku, yang pertama diperoleh tentu dari lingkungan paling dekat yaitu di rumah. Namun setelah seseorang bekerja, maka lingkungan yang cukup dominan adalah lingkungan kerja. Di lingkungan kerja ini peran Pimpinan akan sangat besar pengaruhnya terhadap pola tingkah laku para bawahannya (anak buahnya).
Seperti pepatah mengatakan bahwa “buah tidak akan jauh dari pohonnya” atau “Like Father Like Son”. Semua pepatah itu menggambarkan betapa faktor didikan atau pola asuh pimpinan itu demikian melekat pada setiap anak buahnya dalam berperilaku kerja. Mungkin sering kita jumpai ada karyawan yang sangat cekatan dan antusias dalam melayani customer atau sesama karyawan. Tapi sebaliknya, ada karyawan yang begitu egois dalam bekerja. Prinsipnya bahwa pekerjaannya harus selesai, terserah bagian lain mengalami kesulitan atau tidak. Perilaku-perilaku kerja semacam itu memang bisa “bawaan” dari lingkungan orang tua di rumah, atau didikan pimpinan di tempat kerja yang sudah menjadi bagian dari pola pikirnya.
Salah satu cara bawahan menerima didikan pimpinan adalah belajar dari pengamatan. Setiap saat, para bawahan disadari atau tidak akan mengamati perilaku pemimpinnya. Perilaku yang memang pas dan “nyaman” untuk dia, maka perilaku itu yang akan ditampilkan. Jadi ada semacam proses pembentukan pola pikir lewat pengamatan tadi.
Saat kita mengiktui Instruksi Tuhan dan melakukan apa yang Ia katakan, kita dapat mengharapkan hidup yang berkepenuhan dan kedamaian dengan orang lain. Ingat, kegagalan hanya datang kepada mereka yang memilih untuk tidak melewati jalan sempit dari kesuksesan itu. Hari ini, mengapa kita tidak memulai untuk menerapkan kebijaksanaan Tuhan dalam kehidupan kita sehari- hari dan melihat bagaimana hidup kita diubahkan dan diberkati?