Senin, 02 Mei 2011

Renungan Hari Senin, 21 Pebruari 2011

Ditanggung Tuhan
Mazmur 38 : 5
Sebab kesalahanku telah menimpa kepalaku; semuanya seperti beban berat yang menjadi terlalu berat bagiku
Ada banyak orang tampak tegar saat "badai" menerpa hidup mereka. Tapi tidak sedikit juga yang justru "menyalahkan" Tuhan atas penderitaan yang menimpa mereka. Jika demikian, bagaimanakah kita seharusnya bersikap saat keadaan tidak bersahabat dengan kita? Allah Peduli akan membangunkan iman kita untuk segera menyadari bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita sedetik pun. Bukankah Dia sendiri telah mengatakan bahwa pencobaan yang kita terima tidak akan melebihi kekuatan kita? Itu artinya, Dia begitu peduli dengan kita. Jika kita menyertakan Dia untuk mengatasi sertiap pergumulan hidup, niscaya kita akan memahami bahwa ada "pelangi" tengah menanti kita untuk menikmati keindahannya. Kita sering merasa beban yang sedang kita alami adalah sangat berat, bahkanpaling berat diantara beban yang dimiliki oleh orang lain. Orang cenderung suka menceritakan beban,kesulitan, atau masalahnya kepada orang sambilmeyakinkan orang lain bahwa bebannya yang paling berat. Apa itu membantu? Menceritakan beban kepada orang terdekat atau yang terpercaya mungkin akanmeringankan, tetapi kalau ke banyak orang justru malah tidak baik.  
Pada jaman sekarang kesibukan manusia semakin meningkat. Waktu terus berputar tanpa disadari. Hari berlalu demikian cepat, minggu demi minggu, bulan demi bulan, bahkan tahun demi tahun. Beban yang dipikul dari setiap permasalahan membuat otak terus bekerja tiada henti. Tekanan demi tekanan datang pada setiap manusia. Tidak ada seorangpun yang tidak menghadapi masalah. Beban pikiran yang sangat berat membuat manusia mencari jalan keluar untuk meringankan beban mereka. Hiburanpun dicari mulai dari hiburan untuk keluarga, jalan-jalan ke mall hingga mencari hiburan di malam hari. Tidak sedikit yang masuk ke dalam kehidupan malam dan pergaulan seks bebas yang tentunya bertentangan dengan firman Tuhan. Apa yang mereka dapatkan hanyalah kenikmatan sesaat yang akan hilang ketika mereka kembali kepada realita kehidupan. Kesenangan yang didapatkan tidak bisa melepaskan mereka dari tekanan yang dihadapi. Bahkan masalah menjadi lebih berat ketika mereka jatuh ke dalam dosa dengan terlibat pada obat-obatan terlarang, kecanduan minuman keras, dosa perzinahan dan masih banyak lagi.
Mari serahkan beban beratmu kepada Tuhan, Dia mampu menanggung dan memberikan kelegaan kepada kita, sehingga kita beroleh sukacita. Amin

Jamita Epistel Minggu XXIII D.Trinitatis – 3 Nopember 2024

Manghaholongi Tuhan Debata Dohot Dongan Jolma  Mengasihi Tuhan Allah Dan Sesama Manusia  5 Musa 6: 1 – 9 / Ulangan.   a)        Huri...