Yang Terbaik Buat Tuhan
Amsal 3 : 9
Amsal 3 : 9
Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, Nas ini mengajak kita agar mempersembahkan buah sulung untuk Tuhan. Buah sulung itu artinya, persembahan dari apa yang kita dapatkan dari awal tahun ini. Maka, muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu. Memang ayat ini sering diterjemahkan sebagai persepuluhan, tetapi adalah minimalnya. Karena kadang-kadang ada orang yang menyerahkan 100%, 30%, 20%, dan seterusnya. Yang penting saudara memuliakan Tuhan dengan harta saudara dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu. Tuhan berjanji, maka lumbung-lumbungmu akan diisi melimpah dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya.
Dengan memiliki iman yang murni, kita akan dapat berkata seperti Paulus: kita akan memiliki keyakinan bahwa tidak ada apapun yang mampu memisahkan kita dari kasih TUHAN, tidak ada satu perkarapun yang mampu membuat kita ragu terhadap penebusan KRISTUS. Namun bukan berarti TUHAN menghendaki agar setiap orang percaya harus hidup di dalam kemelaratan ataupun penderitaan terus menerus. Justru segala kebutuhan jasmani yang kita butuhkan akan diberikan TUHAN bagi kita, asalkan kita sudah siap untuk menerimanya.
Maksud dari kata “siap” di sini adalah posisi iman yang tidak akan goyah sekalipun TUHAN sudah menambahkan segala berkat jasmani di dalam hidup kita. Sebab banyak orang yang imannya menyimpang justru setelah diberkati dengan harta dunia. Untuk itulah TUHAN membentuk atau memproses kita terlebih dahulu sebelum IA mencurahkan berkat-NYA lebih banyak lagi. Dengan demikian kita akan siap untuk memuliakan TUHAN melalui harta yang diberikan-NYA.
Semua kemampuan, talenta, karunia, atau kelebihan apa saja yang kita miliki itu semua adalah harta titipan dari Yang Maha-Kuasa. Seringkali kita mencoba mencuri kemuliaan yang menjadi hak Tuhan. Manakala orang-orang bertepuk tangan -¬ memberikan pujian kepada kita, maka tampaklah kepala kita mendongak ke atas sembari mengantongi setiap pujian yang disodorkan. Yesus berkata, “Tetapi Aku tidak mencari hormat bagi-Ku: ada Satu yang mencarinya dan Dia juga yang menghakimi” (Yoh. 8:50). Segala perbuatan Yesus adalah untuk hormat bagi yang mengutus-Nya, Allah Bapa. Bagaimana dengan Anda? Perbuatlah yang terbaik buat Tuhan saja. Amin
Dengan memiliki iman yang murni, kita akan dapat berkata seperti Paulus: kita akan memiliki keyakinan bahwa tidak ada apapun yang mampu memisahkan kita dari kasih TUHAN, tidak ada satu perkarapun yang mampu membuat kita ragu terhadap penebusan KRISTUS. Namun bukan berarti TUHAN menghendaki agar setiap orang percaya harus hidup di dalam kemelaratan ataupun penderitaan terus menerus. Justru segala kebutuhan jasmani yang kita butuhkan akan diberikan TUHAN bagi kita, asalkan kita sudah siap untuk menerimanya.
Maksud dari kata “siap” di sini adalah posisi iman yang tidak akan goyah sekalipun TUHAN sudah menambahkan segala berkat jasmani di dalam hidup kita. Sebab banyak orang yang imannya menyimpang justru setelah diberkati dengan harta dunia. Untuk itulah TUHAN membentuk atau memproses kita terlebih dahulu sebelum IA mencurahkan berkat-NYA lebih banyak lagi. Dengan demikian kita akan siap untuk memuliakan TUHAN melalui harta yang diberikan-NYA.
Semua kemampuan, talenta, karunia, atau kelebihan apa saja yang kita miliki itu semua adalah harta titipan dari Yang Maha-Kuasa. Seringkali kita mencoba mencuri kemuliaan yang menjadi hak Tuhan. Manakala orang-orang bertepuk tangan -¬ memberikan pujian kepada kita, maka tampaklah kepala kita mendongak ke atas sembari mengantongi setiap pujian yang disodorkan. Yesus berkata, “Tetapi Aku tidak mencari hormat bagi-Ku: ada Satu yang mencarinya dan Dia juga yang menghakimi” (Yoh. 8:50). Segala perbuatan Yesus adalah untuk hormat bagi yang mengutus-Nya, Allah Bapa. Bagaimana dengan Anda? Perbuatlah yang terbaik buat Tuhan saja. Amin