Jumat, 13 Agustus 2010

Renungan Hari Rabu, 11 Agustus 2010

Berkorban Dengan Penuh Kasih
Yohanes 15 : 13

Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya
Sikap iman pada satu pihak merupakan respon manusia terhadap panggilan, firman dan janji-janji Allah yang belum kelihatan. Mereka percaya penuh dan menyembah kepada Allah yang esa. Tetapi sikap iman juga pada pihak lain merupakan sikap kasih yang bersedia memberi ruang kepada pihak lain agar mereka juga diberikan kesempatan untuk memperoleh pencerahan dan kesadaran secara alamiah. Sikap iman pada hakikatnya sangat sadar bahwa hal percaya atau beriman kepada Allah sesungguhnya menyangkut hubungan yang sangat personal antara manusia dengan sang Pencipta. Karena itu lembaga agama dan massa dari suatu umat tidak boleh melakukan intervensi ke ruang personal tersebut. Sebab manakala lembaga agama atau massa dari suatu umat memaksakan orang lain untuk pindah agama, maka sesungguhnya mereka telah merampas kehormatan dan kesucian iman. Pengorbanan yang paling menjadi favorit adalah pengorbanan untuk pasangan. motivasinya apalagi kalau bukan cinta yang tidak ada habis-habisnya orang mengagung-agunkannya terkadang mengagungkannya diatas segalanya. Film Titanic bisa dijadikan contoh, di film ini menceritakan jack yang menolak untuk berbagi beban kesakitan yang dialaminya dengan terapung di lautan es yang dingin demi Rose sampai ajal akhirnya menjemput jack. Ia berkorban nyawa demi pasangan yang dicintainya. Tepatnya kerelaan berkorban akan menjadi sia-sia dan tanpa makna jikalau tidak didasarkan oleh kesediaan untuk “dilahirkan kembali”. Sebab tanpa dilahirkan kembali, kita akan menggunakan kerelaan berkorban untuk kepentingan diri sendiri sebagai upaya pengumpulan pahala. Akhirnya saya kembali pada pertanyaan, kenapa harus berkorban untuk sahabat? saya tak tahu tapi mungkin dari sahabatlah kita bisa belajar cinta yang sebenarnya karena darinya kita berkorban tanpa pamrih tanpa mengharapkan balasan seperti kita berkorban untuk pasangan kita yang pasti mengharapkan untuk mendapatkan cintanya. Pengorbanan untuk sahabat Tak ada balasan, ikatan, komitmen ataupun paksaan. Sebuah ungkapan bijak berkata, “Jangan pernah tanyakan apa yang Allah telah perbuat kepadamu, tetapi bertanyalah kepada diri Anda sendiri apa yang telah Anda perbuat bagi Allah.” Perbuatan Allah bagi kita orang percaya sudah jelas dan karya terbesarnya adalah tentunya ada dalam Yoh 3:16! Bila Allah telah berkorban bagi kita semua, apakah kita berani berkorban bagi Allah? Bila Allah telah memberikan yang terbaik/yang paling dikasihiNya bagi kita, beranikah kita memberi yang terbaik/yang paling kita kasihi bagi Allah? Adapun pengorbanan yang dapat kita berikan bagi Kerajaan Allah dapat kita wujudkan dalam kehidupan kita melalui hikmat Tuhan.

Jamita Evangelium Minggu Advent II – 8 Desember 2024

Pauli  Hamu Dalan Di Jahowa       (Persiapkan Jalan Untuk Tuhan) Jesaya 40 :1 - 5   1)      Huria nahinaholongan dibagasan Jesus Kri...