Selasa, 03 Agustus 2010

Renungan Hari Rabu, 14 Juli 2010

Bertambah Harta
Mazmur 62 : 11
Janganlah percaya kepada pemerasan, janganlah menaruh harap yang sia-sia kepada perampasan; apabila harta makin bertambah, janganlah hatimu melekat padanya.
Banyak orang yang menjadi sombong karena harta, ia merasa bahwa hartanya adalah hasil dari usahanya, buah dari jerih payahnya, manfaat dari ilmunya seperti yang dikatakan Karun: “Ini adalah hasil dari ilmuku” , karena kaya seseorang merasa tidak membutuhkan kepada Allah, ia tidak pernah berdoa memohon kepada-Nya karunia hidup, ia tidak mau meminta kepada-Nya nikmat kesehatan karena ia mampu membeli kesehatan dan jika ia sakit ia mampu berobat ke rumah sakit termahal, ia tidak pernah memohon kepada-Nya agar hartanya diberkahi dan dijaga, ia sombong karena merasa dengan harta di tangannya ia mampu berbuat apapun yang ia inginkan, ia lupa, ia lalai bahwa Allahlah yang membukakan untuknya kunci dunia dan ia mampu mengambil kembali darinya.
Harta membuat orang sombong sehingga tidak mau beramal saleh untuk mendekatkan diri kepada Allah, karena baginya untuk apa mendekatkan diri kepada Allah sementara ia bisa melakukan apa saja yang ia sukai tanpa pertolongan Allah. Tuhan tidak selalu memberi harta kekayaan yang berlimpah-limpah, atau kuasa yang bertambah-tambah. atau kesehatan yang selalu prima. Walau semua itu berkat Tuhan juga, ia bukan yang paling utama. Ia malah berpesan, “apabila hartamu makin bertambah janganlah hatimu melekat padanya” (Mazmur 62:11). Sebab “pada waktu mati, semua itu tidak akan Anda bawa serta” (Mazmur 49:21). Yang Tuhan berikan adalah yang paling berharga dari semua: KASIH-NYA. Seluruh diri-Nya! Karenanya, walau mungkin kita tak punya banyak di dunia, kita punya yang jauh lebih berharga, yaitu kasih dari sorga. Kasih Yesus.

Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa Ayub bisa sekaya dan sesukses itu? Jawabannya cukup sederhana. Ayub menjadi kaya karena ada pagar perlindungan dan berkat dari Tuhan. Pertama, Tuhan memagari dia dengan pagar perlindungan-Nya dan kemudian Tuhan mencurahkan berkatnya secara melimpah. Ada orang yang banyak mendapat berkat namun tidak menjadi kaya raya. Kenapa? Itu karena berkat itu tidak dilindungi oleh pagar perlindungan Tuhan. Setiap berkat yang diterimanya hilang begitu saja. Ia seperti menyimpan uang pada pundi-pundi yang berlubang. Maka jangan heran jika ada ayat di Alkitab yang menyatakan “Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan.” (Amsal 11:24).
Mengapa bisa demikian? Itu karena berkat yang diterima dari Tuhan selalu lebih banyak dari harta yang di sebar dan berkat itu di lindungi oleh pagar perlindungan dari Tuhan sehingga aman dari belalang-belalang pelahap. Sementara ada yang menghemat secara luar biasa namun tetap berkekurangan karena hartanya tidak mendapat pagar perlindungan dari Tuhan. Jadi inti untuk meraih kesuksesan pada kasus ini adalah mendapat pagar perlindungan dan berkat dari Tuhan. Berkat tanpa pagar perlindungan adalah berkat yang kosong.

Jamita Epistel Minggu XXIII D.Trinitatis – 3 Nopember 2024

Manghaholongi Tuhan Debata Dohot Dongan Jolma  Mengasihi Tuhan Allah Dan Sesama Manusia  5 Musa 6: 1 – 9 / Ulangan.   a)        Huri...