Minggu, 01 Agustus 2010

Renungan Hari Sabtu, 3 Juli 2010

Mencermati Perbuatan Kegelapan
Efesus 5 : 11
Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu
Di tengah dunia yang dipenuhi keingingan daging dan banyak penyesat (Iblis) yang tidak pernah berhenti melancarkan taktik dan jerat kepada orang-orang percaya, kita akan mudah diperdaya dan masuk perangkapnya kalau tidak waspada dan berjaga-jaga. Banyak orang Kristen merasa dirinya kuat dan berpikir tidak mungkin jatuh, lalu tanpa disasari mulai masuk ke dalam perangkap yang dinamakan sombong rohani. Firman Tuhan mengingatkan, “Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!” (1 Korintus 10:12).
Bagaimana kita dapat mencerminkan terang Allah dalam dunia yang tidak sempurna itu? Dengan menjadikan Allah sebagai pusat hidup kita, kita dapat menolak godaan dan berkonsentrasi untuk mengembangkan jiwa yang mulia, penuh kasih dan kebaikan, yang kemudian akan terpancar pada tiap orang yang kita jumpai. Kita mungkin tidak akan pernah mencapai kesempurnaan, tetapi dengan melakukan yang terbaik dalam meneladani Yesus Kristus, kita dapat menjadi contoh terang bagi orang lain di dunia yang kelam.

Kita harus konstan menjaga hidup kita dan ‘memperhatikan diri kita sendiri’ dengan kesadaran penuh. Yang dimaksud ‘memperhatikan diri sendiri’ di sini berarti sikap selalu berjaga-jaga, siap sedia, awas terhadap setiap tanda-tanda jerat atau jebakan, pemikian dan juga tindakan-tindakan salah dalam hidup kita sendiri. Itu semua memerlukan kepekaan kita. Di dalam firmanNya terkandung hikmat, sehingga kita beroleh kemampuan melaksanakan firman itu dan dapat membedakan mana yang benar dan salah, mana yang sesuai kehendak Tuhan da yang tidak. Jadi kita tidak boleh pasif, karen kekuatan yang dapat mengalahkan tipu daya Iblis adalah saat kita aktif berjaga-jaga dalam mengenali, menghadapi dan melawan musuh. Tidak ada istilah bersantai di hari-hari akhir ini! Ingat! “…Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.” (1 Petrus 5:8).
Hidup yang berpadanan dengan panggilan adalah hidup yang taat pada kehendak Tuhan dalam firman-Nya dengan pimpinan Roh Kudus. Hal itu berarti bahwa orang percaya harus memelihara hubungan yang akrab dengan firman Tuhan. Hubungan yang akrab ini terjadi melalui pembacaan firman Tuhan secara teratur dan menyeluruh, perenungan, pemahaman yang mendalam, dan ketaatan yang tulus dalam seluruh aspek hidup. Melalui hubungan yang akrab, orang percaya belajar memahami kehendak Tuhan dan hidup dalam pimpinan Roh Kudus-Nya. Hiduplah sebagai penurut-penurut Allah setiap hari dengan memahami kehendak Tuhan dan taat kepada pimpinan Roh Kudus-Nya.


Jamita Epistel Minggu XXIII D.Trinitatis – 3 Nopember 2024

Manghaholongi Tuhan Debata Dohot Dongan Jolma  Mengasihi Tuhan Allah Dan Sesama Manusia  5 Musa 6: 1 – 9 / Ulangan.   a)        Huri...