Jumat, 13 Agustus 2010

Renungan Hari Kamis , 5 Agustus 2010

Penebusan Tuhan
Zefanya 2 : 2 -3
Sebelum kamu dihalau seperti sekam yang tertiup, sebelum datang ke atasmu murka TUHAN yang bernyala-nyala itu, sebelum datang ke atasmu hari kemurkaan TUHAN. Carilah TUHAN, hai semua orang yang rendah hati di negeri, yang melakukan hukum-Nya; carilah keadilan, carilah kerendahan hati; mungkin kamu akan terlindung pada hari kemurkaan TUHAN
Semua orang telah berdosa. Tidak ada satu orang pun yang dapat memenuhi persyaratan Tuhanyang sempurna. Manusia harus menemukan penggantinya. Pengganti kita adalah Yesus Kristus. Yesus Kristus pergi ke Kalvari untuk memenuhi tuntutan kebenaran Tuhandan untuk menarik murka-Nya atas kita. Yesus Kristus sangat cocok untuk melakukan penebusan ini karena Dia adalah Manusia yang sempurna, Manusia tak berdosa. Pada saat Yesus Kristus menawarkan diri-Nya sebagai Penebus kita, Dia melakukannya sebagai Seseorang yang menanggung dosa-dosa kita. Jadi, Yesus menggantikan kita menanggung maut. Selain itu, saat Dia memberikan diri-Nya sendiri kepada Tuhan sebagai Penebus dosa-dosa kita, Dia menampilkan diri-Nya sendiri sebagai Seseorang yang telah memenuhi tuntutan kebenaran Tuhan demi kita.
“Ingatlah, aku telah mengajarkan ketetapan dan peraturan kepadamu, seperti yang diperintahkan kepadaku oleh TUHAN, Allahku, supaya kamu melakukan yang demikian di dalam negeri, yang akan kamu masuki untuk mendudukinya.Lakukanlah itu dengan setia, sebab itulah yang akan menjadi kebijaksanaanmu dan akal budimu di mata bangsa-bangsa yang pada waktu mendengar segala ketetapan ini akan berkata: Memang bangsa yang besar ini adalah umat yang bijaksana dan berakal budi” (Ul 4:5-6).

Kita, bangsa Indonesia, kiranya termasuk bangsa besar, namun apakah seluruh bangsa bijaksana dan berakal budi rasanya perlu dipertanyakan. Jika memperhatikan dan mencermati masih maraknya pertentangan, tawuran, korupsi, dst.. nampaknya secara keseluruhan boleh dikatakan bahwa kita masih harus mengupayakan dan memperdalam hal ‘bijaksana dan berakal budi’.
Di sepanjang hidup-Nya, Yesus menaati mandat Bapa untuk menderita bagi umat-Nya dan menaati hukum atas nama mereka. Dia tidak menyerah terhadap tekanan yang mendesak-Nya untuk meninggalkan tugas-Nya. Dia memenuhi misi-Nya, bahkan saat Dia mengetahui bahwa misi tersebut mengharuskan-Nya untuk menanggung murka Bapa. Yesus berhasil menuntaskan misi tersebut. Di kayu salib, Dia berteriak, "Sudah selesai." Penebusan telah terpenuhi. Arti sesungguhnya dari hal ini adalah bahwa Yesus sungguh dan secara efektif menghapuskan murka Tuhandan membawa perdamaian antara Tuhandan manusia. Di kematian-Nya, Dia telah mencurahkan darah-Nya untuk menutupi dosa-dosa kita sehingga Tuhantidak lagi menghukum kita dengan maut. Dalam kematian Kristus, kita sungguh-sungguh dibebaskan. Kita dapat mengatakan bahwa penebusan-Nya efektif; yakni, penebusan ini sungguh menyelamatkan kita dari murka Tuhan, karena kalau tidak, kita pasti sudah masuk neraka.


Jamita Evangelium Minggu Advent II – 8 Desember 2024

Pauli  Hamu Dalan Di Jahowa       (Persiapkan Jalan Untuk Tuhan) Jesaya 40 :1 - 5   1)      Huria nahinaholongan dibagasan Jesus Kri...