Selasa, 03 Agustus 2010

Renungan Hari Senin, 12 Juli 2010

Menjaga Diri
Lukas 21 : 34
Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat
Kita harus melihat latar belakang orang Yahudi . bahwa orang Yahudi tidak pernah ragu bahwa mereka adalah umat pilihan Allah. suatu hari kelak mereka akan menduduki tempat yang pantas dan akan dimiliki selamanya. Mereka yakin bahwa Akhirnya Allah sendiri yang langsung campur tangan dalam sejarah. Hari dimana Allah campur tangan disebut hari Tuhan . sebelum datangnya hari Tuhan akan terjadi masa sulit. Dunia akan digoncang sampai kedasar-dasarnya. Dan penghakiman akan terjadi. Namun peristiwa itu akan disusul dengan dunia baru, zaman baru, dan kemuliaan baru. Gagasan Dunia baru merupakan produk optimisme karna Allah campur tangan dan Pesimisme yang didasarkan bahwa dunia ini jahat harus dihancurkan dan dunia baru harus diciptakan. Kita lihat dalam PL ( Amos 5 : 16-20 , Yesaya 13 6 : 16 , Yoel 2,3 ) Hari Tuhan akan datang tiba-tiba , mengerikan dan memusnahkan, dunia akan hancur alam akan dijungkir balikan, Sang hakim akan datang. Gagasan hari Tuhan untuk menggambarkan apa yang tidak dapat digambarkan dan untuk mengatakan apa yang tidak dapat dikatakan. Yesus mengambil bahasa gambaran itu. Yesus tahu sebagaimana mereka tahu, bahwa semua itu hanyalah gambaran sebab tidak ada seorangpun yang benar-benar dapat mengatakan apa yang akan terjadi bila Allah sendiri turun tangan.

Mati atau dipanggil Tuhan dapat terjadi sewaktu-waktu atau kapanpun juga, misalnya: ada orang yang sedang bersenang-senang pada malam minggu berolahraga badminton ketika dengan gairah meloncat dengan pukulan keras dan tiba-tiba terjatuh begitu ditolong ternyata telah mati, berduaan sebagai calon suami isteri berkeliling untuk menghantar undangan perkawinan tiba-tiba keduanya tertabrak kereta api langsung mati, dst.. Salah satu penyakit yang diderita banyak penduduk didunia adalah Diabetes, bahkan di Amerika menjadi penyakit no 3 diderita anak-anak disana. Mungkin terlalu banyak minum softdrink ya? Penyakit diabetes antara lain disebabkan oleh gaya hidup yang sarat dengan pesta pora dan kemabukan atau kenikmatan-kenikmat an duniawi, dan dari diabetes muncul aneka penyakit dan kelemahan organ tubuh manusia yang mematikan. Menurut survei yang dilakukan WHO, Indonesia menempati urutan ke-4 dengan jumlah penderita diabetes terbesar di dunia setelah India, Cina dan Amerika Serikat. Dengan prevalensi 8,6% dari total penduduk, diperkirakan pada tahun 1995 terdapat 4,5 juta pengidap diabetes dan pada tahun 2025 diperkirakan meningkat menjadi 12,4 juta penderita.
Siapkah kita untuk mati atau dipanggil Tuhan? Saya rasa kita senantiasa harus siap siaga atau siap sedia. Jika kita mengatakan tidak siap tentu ada alasannya, mengapa? Masih punya hutang atau masalah? Lho kalau mati hutang dan masalah kan tidak mengurus lagi alias beres. Mungkin kita takut mati karena dalam hidup sehari-hari jarang ‘bertemu atau bergaul dengan Tuhan’ alias hidup kurang berkenan di Hati Tuhan, maka ketika akan dipanggil Tuhan memberontak dan melawan (Jawa: mecati). kita senantiasa ‘berjaga-jaga dan berdoa’ agar kita tahan berdiri di hadapan Anak Manusia, tetap sehat dan segar bugar baik secara jasmani maupun rohani. Berjaga-jaga secara jasmani antara lain: mengkomsumsi makanan dan minuman yang sehat dan bergizi, olahraga dan istirahat teratur, dan tentu saja perlu diiringi secara rohani dengan berdoa setiap hari, saat sesuai dengan kebutuhan dan kesempatan. Maka penting sekali menjaga keseimbangan antara kegiatan jasmani dan rohani. Senantiasa memiliki sangka-baik, atau posititive thinking, melihat bahwa orang lain tidak memiliki kebaikan dan melihat hal posistif menghadapi atau menyikapi segala sesuatu, kita belajar memetik hikmat yang baik dalam segala sesuatu yang kita hadapi. Mari kita memperbaharui diri untuk tidak terjerumus pada kenikmatan dunia, agar pada suatu saat ketika dipanggil Tuhan senantiasa dalam keadaan ‘siap siaga’, tidak perlu gelisah. Orang yang senantiasa siap-siaga atau berjaga-jaga ketika akan mati atau dipanggil Tuhan kiranya akan bersikap seperti ‘penjahat’ yang disalibkan bersama Yesus : "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja." Dan “Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus." (Luk23:4243).

Jamita Epistel Minggu XXIII D.Trinitatis – 3 Nopember 2024

Manghaholongi Tuhan Debata Dohot Dongan Jolma  Mengasihi Tuhan Allah Dan Sesama Manusia  5 Musa 6: 1 – 9 / Ulangan.   a)        Huri...