Prinsip Kerja Keras
2 Timotius 2 : 5 - 6
2 Timotius 2 : 5 - 6
Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga. Seorang petani yang bekerja keras haruslah yang pertama menikmati hasil usahanya
Seorang olahragawan harus bertanding sesuai dengan aturan yang berlaku, jika tidak ia akan kena diskualifikasi. Di dalam pelayanan, hal ini juga berlaku. Apakah kita mengikuti aturan-aturan rohani yang ada? Apakah kita mengerti jalan-jalanNya? Bangsa Israel tidak masuk ke Tanah Perjanjian karena mereka tidak mengenal jalan-jalanNya (ways of God atau cara kerjaNya). Mereka punya janji Tuhan untuk masuk ke Tanah Perjanjian, tetapi mereka tidak mengerti cara kerjaNya sehingga mereka tidak masuk ke tanah tersebut.
seorang olahragawan adalah mereka bertanding dengan sasaran untuk menang. Mereka tidak bertanding karena partisipasi, tetapi mereka bertanding untuk menjadi juara. Karena itu mereka berlatih dengan segenap hati selama bertahun-tahun untuk bisa merebut mahkota dalam suatu pertandingan yang mengkin cuma diadakan beberapa tahun sekali. Paulus mengatakan hal ini dalam I Korintus 9:24, “Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya!” Bagaimana dengan kita? Apakah kita pelayanan hanya sekedarnya? Hanya partisipasi? Kita tidak harus full time, tetapi apakah setiap tugas yang dipercayakan sudah kita kerjakan dengan sungguh-sungguh? Bukankah dari Tuhan kita akan menerima bagian yang ditentukan sebagai upah? “Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya.” (Kolose 3:24).
kita pelajari dari petani adalah prinsip menabur. Petani mengerti prinsip ini sehingga ia rela menunggu untuk waktu yang cukup lama agar benih yang ia tabur bisa bertumbuh dan menghasilkan tuaian. Ini prinsip iman. Apa yang kita kerjakan selama beberapa waktu mungkin tidak terlihat hasilnya. Tetapi jika kita tahu bahwa hal itu kita kerjakan dalam ketaatan kepada Dia, maka pada waktunya kita akan menuai.
Seorang petani mengerti bahwa untuk memperoleh tuaian, ia harus menabur dulu. Ia harus punya modal, kemudian ia harus menyirami terus benih yang telah ditaburnya dan menjaganya siang malam dari serangan hama atau hewan-hewan tertentu yang bisa mengancam panennya. Seorang petani mengerti prinsip ketekunan. Seorang petani mengeri prinsip kerja keras. Apakah anda cukup tekun? Apakah anda seorang pekerja keras? Paulus berkata, seorang petani yang bekerja keras haruslah yang pertama menikmati hasilnya. Petani harus menjadi dasar bagi apapun yang kita kerjakan untuk bisa menyenangkan Dia, Tuhan di atas segala tuan, Raja di atas segala raja. Amin
Seorang olahragawan harus bertanding sesuai dengan aturan yang berlaku, jika tidak ia akan kena diskualifikasi. Di dalam pelayanan, hal ini juga berlaku. Apakah kita mengikuti aturan-aturan rohani yang ada? Apakah kita mengerti jalan-jalanNya? Bangsa Israel tidak masuk ke Tanah Perjanjian karena mereka tidak mengenal jalan-jalanNya (ways of God atau cara kerjaNya). Mereka punya janji Tuhan untuk masuk ke Tanah Perjanjian, tetapi mereka tidak mengerti cara kerjaNya sehingga mereka tidak masuk ke tanah tersebut.
seorang olahragawan adalah mereka bertanding dengan sasaran untuk menang. Mereka tidak bertanding karena partisipasi, tetapi mereka bertanding untuk menjadi juara. Karena itu mereka berlatih dengan segenap hati selama bertahun-tahun untuk bisa merebut mahkota dalam suatu pertandingan yang mengkin cuma diadakan beberapa tahun sekali. Paulus mengatakan hal ini dalam I Korintus 9:24, “Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya!” Bagaimana dengan kita? Apakah kita pelayanan hanya sekedarnya? Hanya partisipasi? Kita tidak harus full time, tetapi apakah setiap tugas yang dipercayakan sudah kita kerjakan dengan sungguh-sungguh? Bukankah dari Tuhan kita akan menerima bagian yang ditentukan sebagai upah? “Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya.” (Kolose 3:24).
kita pelajari dari petani adalah prinsip menabur. Petani mengerti prinsip ini sehingga ia rela menunggu untuk waktu yang cukup lama agar benih yang ia tabur bisa bertumbuh dan menghasilkan tuaian. Ini prinsip iman. Apa yang kita kerjakan selama beberapa waktu mungkin tidak terlihat hasilnya. Tetapi jika kita tahu bahwa hal itu kita kerjakan dalam ketaatan kepada Dia, maka pada waktunya kita akan menuai.
Seorang petani mengerti bahwa untuk memperoleh tuaian, ia harus menabur dulu. Ia harus punya modal, kemudian ia harus menyirami terus benih yang telah ditaburnya dan menjaganya siang malam dari serangan hama atau hewan-hewan tertentu yang bisa mengancam panennya. Seorang petani mengerti prinsip ketekunan. Seorang petani mengeri prinsip kerja keras. Apakah anda cukup tekun? Apakah anda seorang pekerja keras? Paulus berkata, seorang petani yang bekerja keras haruslah yang pertama menikmati hasilnya. Petani harus menjadi dasar bagi apapun yang kita kerjakan untuk bisa menyenangkan Dia, Tuhan di atas segala tuan, Raja di atas segala raja. Amin