Rabu, 11 Agustus 2010

Renungan Hari Senin, 19 Juli 2010

Mengerti Kehendak Tuhan
Efesus 5 : 17 – 18
Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan. Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh
Manusia cenderung mempercayai ramalan dan perubahan takdir melalui usaha-usaha yang dilakukan manusia atau kuasa gelap. Misalnya dengan memberikan sesaji atau tumbal, hidup manusia akan lebih beruntung atau lebih maju dalam usahanya. Hal ini sebenarnya kebohongan saja, karena tidak ada satu kuasa di dunia ini yang dapat mengubah apapun, termasuk takdir manusia, menjadi seperti yang diinginkan manusia. Hanya ALLAH yang berkuasa mengadakan takdir, maka hanya DIA sajalah yang memiliki kuasa untuk mengubahnya. Segala sesuatu sudah ditetapkan dan ditulis dalam kitab ALLAH, sehingga kuasa gelap atau menusia tidak akan berkuasa untuk mengubahnya.
Persekutuan Doa Air Hidup "Datanglah, kata mereka, aku akan mengambil anggur, baiklah kita minum arak (bahasa inggrisnya adalah "liquor = minuman keras yaitu minuman berkadar alkohol tinggi spt whisky,rum,gin,cognac" dll) banyak-banyak ; besok akan sama seperti hari ini, dan lebih hebat lagi !" (Yesaya 56 : 12) Demikianlah dikatakan oleh orang-orang pemabuk : Mereka menipu diri sendiri tentang masa depannya, bahwa hari esok akan sama seperti hari ini, bahkan lebih baik dari hari ini. Padahal dalam kitab Yesaya 56:10-11, TUHAN samakan orang-orang pemabuk dengan anjing bisu yang tidak tahu menyalak, mereka hanya bisanya berbaring melamun dan suka tidur saja.

TUHAN juga samakan orang-orang pemabuk itu dengan anjing-anjing pelahap yang nafsunya besar dan tidak tahu merasa kenyang, mengambil jalannya sendiri atau mementingkan dirinya sendiri, masing-masing mengejar laba, tiada memikirkan masa depannya. Bahkan Kitab Pengkhotbah 3: 17-21 mengatakan bahwa manusia yang tidak takut akan TUHAN, nasibnya adalah sama dengan nasib binatang, nasib yang sama menimpa mereka ; sebagaimana yang satu mati demikian juga yang lain. Padahal sebenarnya TUHAN ciptakan manusia tidak sama dengan binatang, apalagi anjing. Kita punya kesadaran dan kemampuan untuk percaya kepada Allah Pencipta, kita punya kemampuan untuk mengendalikan diri, kita punya kemampuan untuk merencanakan masa depan dan sebagainya.
Ini berarti bahwa dalam batas tertentu ada persamaan antara kepenuhan Roh Kudus dan mabuk anggur (karena itu murid-murid yang mengalami kepenuhan Roh Kudus disamakan dengan orang yang mabuk anggur) tetapi juga ada perbedaan antara kepenuhan Roh Kudus dan mabuk anggur (karena itu Paulus mengkontraskannya di dalam Efs 5:18). Nah, apa persamaan antara penuh Roh Kudus dan mabuk anggur? Persamaannya adalah sama-sama dipengaruhi (under the influence). Orang yang dipenuhi Roh Kudus dipengaruhi/dikuasai oleh Roh Kudus. Orang yang mabuk anggur dipengaruhi/dikuasai oleh anggur. Lalu apa perbedaannya? Perbedaannya adalah kalau penuh Roh Kudus ada ‘self-control’ (penguasaan diri) sedangkan kalau mabuk justru kehilangan penguasaan diri. Efs 5:18 : Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh. Bukankah ada banyak gadis yang kehilangan kegadisannya karena pengaruh minuman keras. Bukankah ada banyak orang yang dalam keadaan mabuk melakukan hal-hal, yang dalam keadaan waras pasti tidak dilakukannya seperti si John teman saya yang sewaktu mabuk memeluk dan membelai serta mencium tiang listrik seolah itu adalah seorang wanita cantik. Tentu ia tidak akan melakukan hal gila seperti itu sementara tidak mabuk bukan? Jadi orang kehilangan penguasaan dirinya kalau sedang mabuk. Tetapi orang yang penuh dengan Roh Kudus pasti justru menunjukkan buah Roh Kudus, dan buah Roh Kudus ini antara lain adalah penguasaan diri. Gal 5:22-23 : (22) Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, (23) kelemahlembutan, penguasaan diri. …”. Dalam Kis 2 orang-orang penuh Roh Kudus dan berbahasa Roh lalu ada orang yang menyindir mereka bahwa mereka mabuk anggur. Kis 2:13 : “Tetapi orang lain menyindir: ‘Mereka sedang mabuk oleh anggur manis.’ Dikatakan “orang lain menyindir”. Jadi mereka tidak sungguh-sungguh mabuk anggur. Ini hanyalah suatu sindiran/ejekan saja. Alkitab NIV memakai kata ‘made fun of them’ (mempermainkan mereka) sedangkan NASB memakai kata ‘mocking’ (mengejek). Terhadap sindiran/ejekan ini Petrus lalu memberikan bantahan sebagaimana tercatat dalam Kis 2:14-15 : (14) “Maka bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul itu, dan dengan suara nyaring ia berkata kepada mereka: ‘Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini. (15) Orang-orang ini tidak mabuk seperti yang kamu sangka, karena hari baru pukul sembilan”.
Jadi jelas bahwa ‘mabuk’ berbeda dengan ‘penuh Roh Kudus’. Anehnya sekarang ini ada banyak orang mengaku dipenuhi Roh Kudus tetapi bertingkah laku seperti orang mabuk misalnya tumbang, berguling-guling di lantai, histeris, tertawa terbahak-bahak, mengoceh tidak karuan, berlari-lari sambil berteriak, dll. seperti yang terlihat dalam acara KKR maupun kebaktian-kebaktian banyak gereja. Sama sekali tidak terlihat adanya kontrol diri di sana malah sebaliknya mereka kehilangan kesadaran dan akal sehatnya. Saya katakan, ini bukan dipenuhi Roh Kudus tetapi ini benar-benar mabuk. Kepada jemaat di Korintus, Paulus berkata : “Jadi, kalau seluruh Jemaat berkumpul bersama-sama dan tiap-tiap orang berkata-kata dengan bahasa roh, lalu masuklah orang-orang luar atau orang-orang yang tidak beriman, tidakkah akan mereka katakan, bahwa kamu gila?” (1 Kor 14:23). Mengapa Paulus mengatakan seperti ini? Apakah memang kalau orang-orang Kristen berbahasa roh mereka terlihat seperti orang gila? Saya berpendapat kalau bahasa rohnya benar, seperti dalam Kis 2, maka tidak demikian. Tetapi bahasa roh dari orang-orang Kristen di Korintus sama seperti bahasa roh yang populer jaman sekarang di banyak gereja dan gerakan Kristen yang ini memang terlihat seperti orang gila / mabuk! Camkan ini! Pekerjaan Roh Kudus tidak pernah mematikan/menonaktifkan nalar kita.

Jamita Epistel Minggu XXIII D.Trinitatis – 3 Nopember 2024

Manghaholongi Tuhan Debata Dohot Dongan Jolma  Mengasihi Tuhan Allah Dan Sesama Manusia  5 Musa 6: 1 – 9 / Ulangan.   a)        Huri...