Jumat, 13 Agustus 2010

Renungan Hari Jumat, 13 Agustus 2010

Didengarkan Oleh Bapa
Ibrani 5 : 7
Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan
Sebelum Yesus kembali ke bumi, dalam siklus waktu akhir jaman ini, Allah merencanakan untuk memanifestasikan pencurahan RohNya atas umatNya di bumi yang akan menggenapi maksud dan tujuanNya untuk mempersatukan segala sesuatu di dalam Kristus dan membawa kita semua menuju kepada "kegenapan waktu" … untuk dipersatukan di dalam Kristus Yesus.
Sebelum masuk ke masa "kegenapan waktu", kita sekarang ini berada di dalam masa pemulihan, di mana Allah akan membimbing kita untuk bertumbuh ke arah tingkatan kerohanian yang sempurna sebagai anak-anakNya. Allah akan memperbaiki posisi rohani kita sebagai tentara-tentaraNya yang 100% berkemenangan. Allah akan memampukan kita untuk merebut kembali apapun yang telah dicuri setan dari hidup kita. Allah akan mengaruniai kita pikiran jernih, Allah akan memampukan kita membedakan ajaran yang benar dan yang tidak benar.

Sebenarnya kita telah menaikkan suatu doa yang penuh kuasa, doa profetik yang setiap saat kita doakan, dan yang dalam Injil Matius 6:9-13 disebut "Doa Bapa Kami". Doa yang diajarkan Yesus dan telah berabad-abad diucapkan oleh umatNya ini memang sepintas tampaknya sangat sederhana. Tetapi sebenarnya inilah doa yang sempurna yang mencakup seluruh elemen yang dibutuhkan untuk menggenapi seluruh rencana Allah.
Tetapi, Yesus tidak hanya berdoa agar Allah membawa kita keluar dari setiap pencobaan dengan kemenangan. Ia mohon agar Allah menghindarkan kita dari pencobaan dan melepaskan kita dari yang jahat, sepertinya Ia memohonkan suatu "pelarian" bagi kita. Mengapa ? Karena Yesus berdoa bagai penggenapan puncak dari segala sesuatu. Ia melihat jauh ke depan dan berdoa tentang hari Pengangkatan
Yesus ingin kita melakukan hal yang sama denganNya. Kita mampu melakukannya, jika kita memelihara hubungan dengan Dia - menerima dariNya hari ini untuk mempersiapkan hari esok ( Yohanes 15:7). Sehingga kita tidak perlu kuatir akan hari esok - selalu berada di tempat dan waktu yang tepat. Dan setiap hari, kita akan berada satu langkah lebih dekat kepada sasaran kita, yaitu penggenapan rencana Allah Bapa yang abadi bagi kita.

Jamita Epistel Minggu XXIII D.Trinitatis – 3 Nopember 2024

Manghaholongi Tuhan Debata Dohot Dongan Jolma  Mengasihi Tuhan Allah Dan Sesama Manusia  5 Musa 6: 1 – 9 / Ulangan.   a)        Huri...