Selasa, 03 Agustus 2010

Renungan Hari Selasa, 6 Juli 2010

Semua Milik Tuhan
Ayub 41: 2b – 3
Apa yang ada di seluruh kolong langit, adalah kepunyaan-Ku. Aku tidak akan berdiam diri tentang anggota-anggota badannya, tentang keperkasaannya dan perawakannya yang tampan
Kehendak bebas (free will ) adalah suatu karunia yang diberikan Tuhan kepada manusia, karunia ini adalah suatu karunia yang besar pengaruhnya dalam diri manusia, suatu karunia yang membuat manusia dapat melakukan sesuatu sesuai dengan kehendaknya, manusia sendiri bisa untuk memutuskan apa yang hendak dia lakukan, apakah dia mau untuk mengikuti kehendak Tuhan ataukah kehendaknya sendiri. Tuhan memberikan karunia ini sejak awal penciptaan dimana manusia pertama 'Adam' diciptakan serupa denganNya, Tuhan mengatakannya sempurna, Tuhan membiarkan manusia itu untuk menentukan pilihan, menentukan manusia untuk beritindak, apakah ia mau mengikuti Tuhan ataukah malah ia sendiri menjauhiNya. Mengapa Tuhan memberikan karunia ini ? Tuhan inginkan dari kita manusia suatu tanggapan, suatu kesadaran untuk mengikutiNya, suatu perbuatan yang kita lakukan adalah untukNya, dia tidak mengatur kita seperti boneka/robot dalam kehidupan ini, memang Dia selalu membimbing kita, Dia selalu mengawasi kita, Dia selalu memberikan kita pandangan yang muncul dalam suara hati kita jika kita ingin melakukan suatu perbuatan / pilihan.

Disinilah Tuhan berperan, Dia mau manusia mengikuti kata kecilNya itu, suara hati itu yang mana itu adalah suaraNya, tapi kadang kita terlalu sibuk dan tidak mendengarkannya sehingga kita sering mengambil suatu keputusan dengan tidak penuh pertimbangan, lama-lama suara hati ini akan menjadi lebih kecil suaranya sehingga hampir tidak ada, berbeda dengan orang yang mendengarkannya, semakin didengarkan suara hati itu semakin lama menjadi besar dan setiap melakukan suatu perbuatan yang tidak baik timbulah pelarangan sebelumnya dari hatinya yang mana Tuhan sebenarnya yang berkata. Pada saat Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, karena ia melakukan kehendak Iblis, padahal Tuhan sendiri sudah mengatakan kepada Adam untuk tidak memakan buah terlarang itu, disini terlihat bahwa Adam telah dilarang Tuhan, dan Adam adalah manusia yang dekat dengan Tuhan, terlihat bahwa ternyata Adam bisa melakukan kehendaknya sendiri dengan memilih mengikuti ajakan Hawa yang mana adalah sumbernya dari si iblis, padahal disini Adam bisa menolaknya tapi ternyata Adam melakukannya sehingga jatuhlah manusia dalam dosa.
Burung-burung, binatang-binatang di padang, kambing-kambing hutan, singa-singa muda, dan juga manusia, masing-masing menjalankan pekerjaannya; termasuk pula samudera luas dan segala binatang laut besar kecil yang tak terhitung. Kesemuanya sangat membutuhkan makanan atau rejeki dari Tuhan. Ini menunjukkan hubungan antara seluruh makhluk ciptaan Tuhan dengan Penciptanya, dan ketergantungan mereka yang tak kunjung putus di sepanjang masa kepada Tuhan seperti dikatakan, “Semuanya menantikan Engkau, supaya diberikan makanan pada waktunya.” Ini berarti Tuhan tidak pernah berhenti bekerja; sebagaimana Dia menciptakan mereka, demikian pula Dia tetap memelihara mereka. Semua makhluk mutlak bergantung sepenuhnya kepada kemurahan Tuhan untuk mempertahankan hidup. “Apabila Engkau memberikannya, mereka memungutnya; apabila Engkau membuka tanganMu, mereka kenyang oleh kebaikan.” (ayat 23). Paulus menasihati, “jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan.” (2 Tesalonika 3:10b).

Jamita Evangelium Minggu Advent II – 8 Desember 2024

Pauli  Hamu Dalan Di Jahowa       (Persiapkan Jalan Untuk Tuhan) Jesaya 40 :1 - 5   1)      Huria nahinaholongan dibagasan Jesus Kri...