Jumat, 13 Agustus 2010

Renungan Hari Rabu, 4 Agustus 2010

Menaati Hukum Tuhan
Yesaya 56 : 1b -2a
Taatilah hukum dan tegakkanlah keadilan, sebab sebentar lagi akan datang keselamatan yang dari pada-Ku, dan keadilan-Ku akan dinyatakan. Berbahagialah orang yang melakukannya, dan anak manusia yang berpegang kepadanya
Hukum tetap adalah hukum. Hukum tetap menjadi standar penghakiman bagi orang tidak percaya. Bagaimana mungkin Allah menghukum orang berdosa tanpa adanya satu standar keadilan? Karena dosa adalah pelanggaran hukum Allah. Hukum akan menuntun kepada kasih. Kasih akan terwujud melalui hukum. Apakah kita bisa menghukum tanpa mengasihi? Bisa. Apakah kita bisa mengasihi tanpa menghukum? Bisa. Apakah kita bisa mengasihi tanpa hukum? Tidak bisa. ALLAH adalah KASIH. Itulah hakekat dari Allah. Tetapi Allah juga adalah kebenaran. Sifat Benar dan Kasih tidak bertentangan satu dengan yang lain, juga tidak saling meniadakan. Bagaimana mungkin kasih Allah mengingkari hukum Allah dan sebaliknya? Jadi mana yang lebih tinggi, Kasih atau hukum? Di dalam sifat Allah, apakah kasih lebih tinggi dari keadilan Allah? Apakah kasih Allah lebih tinggi dari murka Allah? Adakah Allah menetapkan standar jenjang pada sifatNya sendiri? Mengasihi tanpa ada aturan itu adalah kasih yang semu. Kasih yang tak terarah. Allah mengasihi kita, karena itu Allah memberikan LARANGAN kepada Adam dan Hawa. Allah mengasihi kita, karena itu Allah memberikan Hukum Taurat. Allah mengasihi kita, karena itu Allah memperingati kita dan memberikan ajaranNya. Allah mengasihi kita, karena itu Allah menyesah dan menghajar kita.

“Veni, vedi, vici” (= “Aku datang, aku melihat, aku menang”), demikian motto Jendral Cicero, zaman Romawi Kuno, dalam menghayati jabatan dan melaksanakan tugas pengutusannya sebagai komandan tempur/perang. Motto ini kiranya baik kita jadikan motto kita selaras dengan sabda Yesus “Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya”. Di dalam hidup dan kerja bersama senantiasa ada aturan atau tatanan yang harus kita taati dan laksanakan, maka marilah kita laksanakan aturan atau tatanan tersebut dengan sepenuh hati dan kesetiaan.

Jamita Evangelium Minggu Advent II – 8 Desember 2024

Pauli  Hamu Dalan Di Jahowa       (Persiapkan Jalan Untuk Tuhan) Jesaya 40 :1 - 5   1)      Huria nahinaholongan dibagasan Jesus Kri...