Rabu, 11 Agustus 2010

Renungan Hari Kamis, 29 Juli 2010

Tuhan Sumber Kekayaan
1 Tawarik 29 : 12
Sebab kekayaan dan kemuliaan berasal dari pada-Mu dan Engkaulah yang berkuasa atas segala-galanya; dalam tangan-Mulah kekuatan dan kejayaan; dalam tangan-Mulah kuasa membesarkan dan mengokohkan segala-galanya
Dalam bukunya ”Leadership; Breaking to The Next Level”, Zig Ziglar mengatakan seperti ini: “Kurang dari 1 persen dari seluruh jutawan di Amerika yang merupakan atlet atau penghibur professional. Mayoritas dari mereka yang menjadi kaya raya ini meraih kekayaannya dengan cara kuno. Mereka mendapat pendidikan, memulai dari anak tangga paling bawah, dan perlahan-lahan melewati jangka waktu tertentu, berhasil mencapai puncaknya... Cara terbaik untuk memperoleh kekayaan adalah dengan cara yang kuno, Anda harus mengusahakannya” . Cara ini terbukti sangat manjur dan sudah digunakan dari zaman dahulu kala. Penulis kitab Amsal ribuan tahun yang lalu menulis, ”tangan orang yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya”.
Kalau kita membuka hati kita kepada TUHAN dan menengadahkan tangan kepadaNYA, maka segala beban kita akan dilepaskan oleh TUHAN. Seperti yang difirmankan TUHAN dalam Matius 11 : 28 bahwa IA akan memberikan kelegaan bagi setiap orang yang letih lesu dan berbeban berat yang datang kepadaNYA.

Namun seringkali kita tidak menyambut uluran tangan TUHAN dengan menyimpan beban dan ketidak-puasan di dalam hati kita. Karena itu kita harus membuka hati kita untuk jujur kepada diri sendiri, kepada TUHAN dan kepada orang yang ada di sekeliling kita. Jujur terhadap diri sendiri maksudnya adalah kita hidup sebagaimana adanya diri kita saat ini. Contohnya: ketika di dalam keadaan kekurangan, kita tidak malu menampilkan diri kita apa adanya, bukan bertingkah laku layaknya orang kaya. Kalau kita berani jujur maka kita tidak akan pernah merasa malu, akan berdiri teguh dan tidak takut.
Kekayaan secara kasat mata tidak pernah turun dari langit, ia harus didapatkan atau dalam hal ini diusahakan. Namun, perlu diingat, bawa serta Tuhan ketika Anda sedang mengerjakannya. Jangan andalkan kekuatan sendiri. Dengan begitu, Allah tidak akan segan-segan terus memberkati kehidupan Anda.

Jamita Evangelium Minggu Advent II – 8 Desember 2024

Pauli  Hamu Dalan Di Jahowa       (Persiapkan Jalan Untuk Tuhan) Jesaya 40 :1 - 5   1)      Huria nahinaholongan dibagasan Jesus Kri...