Membantu Saudara Seiman
Roma 12 : 13
Roma 12 : 13
Bantulah dalam kekurangan orang-orang kudus dan usahakanlah dirimu untuk selalu memberikan tumpangan
Kita tahu bersama bahwa saudara-saudara kita tengah menderita dan butuh uluran tangan di sana. Sebagian sekarat, sebagian tengah berdukacita luar biasa, sebagian tengah berjuang untuk tetap hidup. Sebagian dari mereka tidak tahu bagaimana masa depan mereka setelah bencana. Sebagian masih mati-matian mencari anggota keluarganya yang hilang. Pedulikah kita terhadap mereka? Mungkin kita tidak mengenal mereka. Mungkin mereka bukanlah orang yang mengenal Kristus. Tapi apakah itu bisa kita jadikan alasan untuk berpangku tangan? Tidak. Yesus mengajarkan kita untuk mengasihi siapapun tanpa terkecuali. Mungkin kita menerima cibiran ketika membantu, mungkin kita dicurigai punya agenda lain di balik itu, tapi haruskah itu menghentikan kita untuk berbuat baik? Tidak. Sebab apa yang kita lakukan adalah dengan memandang Tuhan dan bukan manusia. Artinya karena kita mengasihi Tuhanlah maka kita rindu untuk melakukan perintahNya, dan perintahNya berbunyi bahwa kita harus siap menolong siapapun tanpa terkecuali, tanpa pilih kasih atau memandang latar belakang mereka.
Salah satu dari dua perintah utama berkata "kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Mengasihi sesamamu manusia, secara luas, tanpa membeda-bedakan siapa dan dari mana mereka berasal. Mengasihi belumlah lengkap jika kita berhenti hanya kepada memberikan simpati saja tanpa perbuatan nyata. Kita merasa sedih melihat para korban, tapi tidak berbuat apa-apa, itu belumlah menunjukkan buah yang baik. Kita harus pula melakukan tindakan nyata, turun tangan membantu mereka dengan apa yang sanggup kita beri atau lakukan. Mungkin kita tidak kenal, mungkin kita tidak pernah bertemu dengan mereka, namun mereka pun berharga di mata Tuhan sama seperti kita. Untuk itulah kita seharusnya terpanggil, tergerak oleh belas kasih untuk berbuat sesuatu bagi mereka.
Memberi tidak akan membuat kita miskin, namun semakin diperkaya kasih karunia Tuhan didalam hidup kita. Dengan berlaku memberi kita sudah bersikap murah hati serta perduli. Berikanlah dengan sukacita apa yang ada dalam diri anda kepada orang yang membutuhkan. Memberi dalam bentuk materi adalah sesuatu yang sangat baik jika mampu melakukannya. Akan tetapi bila belum mampu memberi secara materi, bukankah nasehat, teguran dan pengajaran Firman Tuhan adalah pemberian yang bisa Anda berikan? Semakin banyak memberi, semakin banyak pula pintu berkat yang dibukakan Tuhan bagi kita.
Kita tahu bersama bahwa saudara-saudara kita tengah menderita dan butuh uluran tangan di sana. Sebagian sekarat, sebagian tengah berdukacita luar biasa, sebagian tengah berjuang untuk tetap hidup. Sebagian dari mereka tidak tahu bagaimana masa depan mereka setelah bencana. Sebagian masih mati-matian mencari anggota keluarganya yang hilang. Pedulikah kita terhadap mereka? Mungkin kita tidak mengenal mereka. Mungkin mereka bukanlah orang yang mengenal Kristus. Tapi apakah itu bisa kita jadikan alasan untuk berpangku tangan? Tidak. Yesus mengajarkan kita untuk mengasihi siapapun tanpa terkecuali. Mungkin kita menerima cibiran ketika membantu, mungkin kita dicurigai punya agenda lain di balik itu, tapi haruskah itu menghentikan kita untuk berbuat baik? Tidak. Sebab apa yang kita lakukan adalah dengan memandang Tuhan dan bukan manusia. Artinya karena kita mengasihi Tuhanlah maka kita rindu untuk melakukan perintahNya, dan perintahNya berbunyi bahwa kita harus siap menolong siapapun tanpa terkecuali, tanpa pilih kasih atau memandang latar belakang mereka.
Salah satu dari dua perintah utama berkata "kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Mengasihi sesamamu manusia, secara luas, tanpa membeda-bedakan siapa dan dari mana mereka berasal. Mengasihi belumlah lengkap jika kita berhenti hanya kepada memberikan simpati saja tanpa perbuatan nyata. Kita merasa sedih melihat para korban, tapi tidak berbuat apa-apa, itu belumlah menunjukkan buah yang baik. Kita harus pula melakukan tindakan nyata, turun tangan membantu mereka dengan apa yang sanggup kita beri atau lakukan. Mungkin kita tidak kenal, mungkin kita tidak pernah bertemu dengan mereka, namun mereka pun berharga di mata Tuhan sama seperti kita. Untuk itulah kita seharusnya terpanggil, tergerak oleh belas kasih untuk berbuat sesuatu bagi mereka.
Memberi tidak akan membuat kita miskin, namun semakin diperkaya kasih karunia Tuhan didalam hidup kita. Dengan berlaku memberi kita sudah bersikap murah hati serta perduli. Berikanlah dengan sukacita apa yang ada dalam diri anda kepada orang yang membutuhkan. Memberi dalam bentuk materi adalah sesuatu yang sangat baik jika mampu melakukannya. Akan tetapi bila belum mampu memberi secara materi, bukankah nasehat, teguran dan pengajaran Firman Tuhan adalah pemberian yang bisa Anda berikan? Semakin banyak memberi, semakin banyak pula pintu berkat yang dibukakan Tuhan bagi kita.