Rumah Rohani
1 Petrus 2 : 5
1 Petrus 2 : 5
Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
Tujuan utama pembangunan rumah bagi nama Tuhan ialah agar Tuhan berdiam ditengah-tengah umatNya. Sebagaimana telah kita ketahui bahwa kata Ibrani untuk kemuliaan berasal dari akar kata yang berarti to dwell (berdiam), sehingga jika Tuhan berdiam ditengah-tengah umatNya, itu berarti Tuhan menyatakan kemuliaanNya. Dan jika Tuhan menyatakan kemuliaanNya, maka segala kelimpahan yang dijanjikanNya akan tergenapi bagi umatNya. Demikianlah, pembangunan rumah bagi nama Tuhan berakibat berdiamnya Tuhan di tengah-tengah umatNya, dan berdiamnya Tuhan ditengah kita berakibat kemuliaanNya ada beserta kita, dan jika kemuliaanNya ada beserta kita, maka segala yang kita butuhkan akan terpenuhi. Sesungguhnya, yang kita butuhkan adalah agar kemuliaanNya memenuhi diri kita, dan kebutuhan ini hanya dapat terpenuhi dengan dibangunnya rumah bagi nama Tuhan ditengah-tengah kita.
Banyak orang Kristen jaman sekarang yang “berleha-leha” terlalu lama sehingga ia lupa untuk bekerja merawat dirinya sebagai bait ALLAH, artinya dia malas mendengar Firman dan berdoa. Orang yang bersikap demikian, nasibnya tidak akan jauh dari yang dialami oleh orang kaya di dalam perumpamaan yang diajarkan YESUS di dalam Lukas 12:16-21. Dengan kekayaannya yang bertumpuk, orang kaya itu merasa sudah waktunya beristirahat dan bersenang-senang. Tetapi dia lupa, bahwa jika malam itu juga dia mati, siapakah yang menikmati hartanya, dan akan ke mana jiwanya itu pergi?
Usahakanlah dengan sungguh-sungguh untuk menyediakan tempat bagi TUHAN di dalam hati kita setiap saat. Jangan pernah menjadi orang Kristen yang baru mau datang kepada TUHAN hanya pada saat membutuhkan pertolongan-NYA. Sehingga ketika menghadapi badai hidup, kita berkata: “TUHAN, di manakah ENGKAU?” Padahal TUHAN sudah mengetuk pintu hati kita berulang-ulang, namun kita tidak mau membukakannya. Saat ini, koreksilah hati kita. Sudahkah kita mempersilahkan IA masuk ke dalam hati kita? Jika belum, mintalah supaya Ia masuk dan memperbaharui hidup kita, sehingga bersama-sama dengan DIA kita akan berpesta.
Mengundang YESUS masuk dan menguasai hidup kita adalah sesuatu yang sangat penting dan berharga. Coba renungkan baik-baik, pada saat sakit, kita ingin disembuhkan dan mengoleskan minyak urapan. Namun jika keinginan kita hanya sebatas menerima kesembuhan, namun tidak membiarkan TUHAN menguasai hidup kita, apalah artinya semua itu? Sia-sia, sebab ketika TUHAN datang menjemput saleh-NYA, kita tidak ikut terangkat karena Roh ALLAH belum ada di dalam diri kita. Jika DIA sudah masuk ke dalam hidup kita, bukan hanya keselamatan yang akan diterima tetapi juga kuasa ROH KUDUS dinyatakan dalam diri kita yang akan mengatur, melindungi dan memberkati sepanjang hidup kita. Untuk membangun bait ALLAH tidaklah mudah, sebab iblis berusaha turut campur. Iblis pura-pura ingin berpartisipasi dalam pembangunan bait TUHAN, padahal ingin mengacaukan pembangunan Rumah TUHAN. Peran serta Iblis yang khas adalah membelokkan Firman TUHAN, sehingga pengajaran Firman TUHAN yang disampaikan itu menyimpang. Ia juga selalu berusaha menghasut dan melemahkan iman anak-anak TUHAN yang ingin membangun bait ALLAH. Oleh sebab itu, kita perlu waspada dengan cara selalu menujukan pandangan kita hanya kepada TUHAN dan tetap merawat bait-NYA yang Kudus di dalam hidup kita.
Ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dari perumpamaan TUHAN YESUS tentang penabur di dalam Lukas 8:5-15. Pertama, dari sekian orang yang mendengar Firman, hanya seperempatnya yang dapat menerima Firman. Namun saya berdoa supaya semua jemaat dapat menerima dan mengerti Firman TUHAN dengan baik, sebab permulaan Firman TUHAN dapat bertumbuh dalam hidup seseorang adalah ketika orang tersebut menerima dan mengerti Firman. Suatu kebohongan besar jika ada seseorang yang mengatakan bahwa dirinya penuh ROH KUDUS, tetapi tidak mengerti Firman.
Kedua, ada lawan yang dapat menyebabkan tidak bertumbuhnya Firman TUHAN yang ditaburkan. Antara lain: setan yang mencuri Firman dari dalam hati kita, kedagingan yang menyebabkan Firman TUHAN tidak dapat berakar dalam hidup kita, dan kesukaran dunia yang menghimpit pertumbuhan Firman TUHAN.
Kita dapat bertumbuh dalam firmanNya bila kita mau mempersembahkan hidup yang kudus di mana segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah dibuang dari hidup kita (bnd. ayat 1). Pendek kata, gereja harus menjadi kesukaan bagi Allah, sebagaimana Kristus, sebagai Batu Penjuru itu telah memberikan dasar keteladanan sebagai yang berkenan di hadirat Allah (bnd. ayat 4). Kemudian kita juga ikut dalam pemberitaan karya Tuhan yang bertujuan agar dunia beroleh keselamatan melalui percaya kepada Tuhan Yesus, sama seperti kita yang percaya kepada-Nya adalah orang-orang yang telah dipanggil keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib menjadi kabar baik bagi dunia. Amin.
Tujuan utama pembangunan rumah bagi nama Tuhan ialah agar Tuhan berdiam ditengah-tengah umatNya. Sebagaimana telah kita ketahui bahwa kata Ibrani untuk kemuliaan berasal dari akar kata yang berarti to dwell (berdiam), sehingga jika Tuhan berdiam ditengah-tengah umatNya, itu berarti Tuhan menyatakan kemuliaanNya. Dan jika Tuhan menyatakan kemuliaanNya, maka segala kelimpahan yang dijanjikanNya akan tergenapi bagi umatNya. Demikianlah, pembangunan rumah bagi nama Tuhan berakibat berdiamnya Tuhan di tengah-tengah umatNya, dan berdiamnya Tuhan ditengah kita berakibat kemuliaanNya ada beserta kita, dan jika kemuliaanNya ada beserta kita, maka segala yang kita butuhkan akan terpenuhi. Sesungguhnya, yang kita butuhkan adalah agar kemuliaanNya memenuhi diri kita, dan kebutuhan ini hanya dapat terpenuhi dengan dibangunnya rumah bagi nama Tuhan ditengah-tengah kita.
Banyak orang Kristen jaman sekarang yang “berleha-leha” terlalu lama sehingga ia lupa untuk bekerja merawat dirinya sebagai bait ALLAH, artinya dia malas mendengar Firman dan berdoa. Orang yang bersikap demikian, nasibnya tidak akan jauh dari yang dialami oleh orang kaya di dalam perumpamaan yang diajarkan YESUS di dalam Lukas 12:16-21. Dengan kekayaannya yang bertumpuk, orang kaya itu merasa sudah waktunya beristirahat dan bersenang-senang. Tetapi dia lupa, bahwa jika malam itu juga dia mati, siapakah yang menikmati hartanya, dan akan ke mana jiwanya itu pergi?
Usahakanlah dengan sungguh-sungguh untuk menyediakan tempat bagi TUHAN di dalam hati kita setiap saat. Jangan pernah menjadi orang Kristen yang baru mau datang kepada TUHAN hanya pada saat membutuhkan pertolongan-NYA. Sehingga ketika menghadapi badai hidup, kita berkata: “TUHAN, di manakah ENGKAU?” Padahal TUHAN sudah mengetuk pintu hati kita berulang-ulang, namun kita tidak mau membukakannya. Saat ini, koreksilah hati kita. Sudahkah kita mempersilahkan IA masuk ke dalam hati kita? Jika belum, mintalah supaya Ia masuk dan memperbaharui hidup kita, sehingga bersama-sama dengan DIA kita akan berpesta.
Mengundang YESUS masuk dan menguasai hidup kita adalah sesuatu yang sangat penting dan berharga. Coba renungkan baik-baik, pada saat sakit, kita ingin disembuhkan dan mengoleskan minyak urapan. Namun jika keinginan kita hanya sebatas menerima kesembuhan, namun tidak membiarkan TUHAN menguasai hidup kita, apalah artinya semua itu? Sia-sia, sebab ketika TUHAN datang menjemput saleh-NYA, kita tidak ikut terangkat karena Roh ALLAH belum ada di dalam diri kita. Jika DIA sudah masuk ke dalam hidup kita, bukan hanya keselamatan yang akan diterima tetapi juga kuasa ROH KUDUS dinyatakan dalam diri kita yang akan mengatur, melindungi dan memberkati sepanjang hidup kita. Untuk membangun bait ALLAH tidaklah mudah, sebab iblis berusaha turut campur. Iblis pura-pura ingin berpartisipasi dalam pembangunan bait TUHAN, padahal ingin mengacaukan pembangunan Rumah TUHAN. Peran serta Iblis yang khas adalah membelokkan Firman TUHAN, sehingga pengajaran Firman TUHAN yang disampaikan itu menyimpang. Ia juga selalu berusaha menghasut dan melemahkan iman anak-anak TUHAN yang ingin membangun bait ALLAH. Oleh sebab itu, kita perlu waspada dengan cara selalu menujukan pandangan kita hanya kepada TUHAN dan tetap merawat bait-NYA yang Kudus di dalam hidup kita.
Ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dari perumpamaan TUHAN YESUS tentang penabur di dalam Lukas 8:5-15. Pertama, dari sekian orang yang mendengar Firman, hanya seperempatnya yang dapat menerima Firman. Namun saya berdoa supaya semua jemaat dapat menerima dan mengerti Firman TUHAN dengan baik, sebab permulaan Firman TUHAN dapat bertumbuh dalam hidup seseorang adalah ketika orang tersebut menerima dan mengerti Firman. Suatu kebohongan besar jika ada seseorang yang mengatakan bahwa dirinya penuh ROH KUDUS, tetapi tidak mengerti Firman.
Kedua, ada lawan yang dapat menyebabkan tidak bertumbuhnya Firman TUHAN yang ditaburkan. Antara lain: setan yang mencuri Firman dari dalam hati kita, kedagingan yang menyebabkan Firman TUHAN tidak dapat berakar dalam hidup kita, dan kesukaran dunia yang menghimpit pertumbuhan Firman TUHAN.
Kita dapat bertumbuh dalam firmanNya bila kita mau mempersembahkan hidup yang kudus di mana segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah dibuang dari hidup kita (bnd. ayat 1). Pendek kata, gereja harus menjadi kesukaan bagi Allah, sebagaimana Kristus, sebagai Batu Penjuru itu telah memberikan dasar keteladanan sebagai yang berkenan di hadirat Allah (bnd. ayat 4). Kemudian kita juga ikut dalam pemberitaan karya Tuhan yang bertujuan agar dunia beroleh keselamatan melalui percaya kepada Tuhan Yesus, sama seperti kita yang percaya kepada-Nya adalah orang-orang yang telah dipanggil keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib menjadi kabar baik bagi dunia. Amin.