Minggu, 31 Januari 2010

Renungan Hari Sabtu, 30 Januari 2010

Saudara Yang Percaya Dalam Kristus
Kolose 1: 2
"Kepada saudara-saudara yang kudus dan yang percaya dalam Kristus di Kolose. Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, menyertai kamu."
Surat Paulus kepada Jemaat di Kolose adalah salah satu kitab dalam Alkitab. Kolose adalah sebuah kota di Asia Kecil, sebelah timur kota Efesus. Bukan Paulus yang mendirikan jemaat di Kolose ini, tetapi ketika ia mengutus pekerja-pekerja dari Efesus, ibukota sebuah provinsi Roma di Asia Kecil, ia merasa bertanggung jawab juga atas jemaat di Kolose itu. Paulus sudah menerima berita dari Epafras bahwa di dalam jemaat itu ada guru-guru yang mengajar ajaran-ajaran yang salah. Guru-guru itu berkeras bahwa untuk mengenal Tuhan dan diselamatkan dengan sempurna, orang harus menyembah "roh-roh yang menguasai dan memerintah semesta alam". Di samping itu, kata guru-guru itu, orang haruslah pula taat menjalankan peraturan-peraturan sunat, pantangan dan lain sebagainya.
Surat Paulus Kepada Jemaat di Kolose ini ditulis untuk mengemukakan ajaran Kristen yang benar dan menentang ajaran-ajaran salah yang diajarkan oleh guru-guru palsu itu. Inti sari surat ini ialah bahwa Yesus Kristus sanggup memberi keselamatan yang sempurna dan bahwa ajaran-ajaran yang lainnya itu hanya menjauhkan orang dari Kristus. Melalui Kristus, Tuhan menciptakan dunia ini, dan melalui Kristus pula Tuhan menyelamatkannya. Hanyalah melalui bersatu dengan Kristus, dunia mempunyai harapan untuk diselamatkan. Selanjutnya Paulus menguraikan hubungan antara ajaran yang agung itu dengan kehidupan orang Kristen.
Benarkah kita sudah menjadi seorang saudara bagi mereka yang dalam kemalangan? Apakah kita sungguh mengenal orang yang duduk di samping kita tersebut? Terkadang sangat mudah kita menyatakan orang Kristen yang lainnya sebagai seorang saudara seiman kala tengah ibadah. Tetapi sesudah ibadah kita pergi meninggalkan gedung gereja tanpa perduli dengan beban hidup saudara seiman kita. Sebagai orang tebusan, kita adalah Manusia Baru/Gereja Tuhan didalam Kristus. kita perlu memahami peran kita tersebut didalam lingkungan saudara seiman kita. Alkitab mengajarkan kepada kita bagaimana bersikap untuk selalu saling menghormati, saling memperhatikan, saling mendukung, saling menguatkan, saling menasehati, saling memberkati, saling mengapuni, saling menolong, saling mendoakan ( Roma 12:10,14:19,15:14; Efesus 4:2,32 ; Yakobus 5:16; 1 Yohanes 4:7) Sebagai Gereja Tuhan, kita adalah hamba kepada Tuhan dan kepada sesama (1 Yohanes 13;14) dengan demikian, sebagaimana teladan Kristus, kita memahami bahwa kita harus melayani dan bukan dilayani saja ( Matius 20:28). kita harus tanggalan dan tinggalkan "consumer mentality' dan bersedia menjadi pelayanNya yang oleh karena Kristus menghasilan kehidupan yang memberi buah (kolose 1:10;filipi 1:22) itu berarti kita tidak selalu menerima (dilayani) tetapi juga memberikan kontribusi (melayani). melalui doa doa kita, waktu, karunia kemampuan -talenta, bahkan harta yang kita miliki. kita bergembira meerima Kasih Kristus yang diberikan oleh saudara seiman, namun kita akan sangata bersuka cita menjadi alat bagi Kristus untuk menyalurkan kasihNya kepada orang lain melalui hidup kita.

Jamita Epistel Minggu XXIII D.Trinitatis – 3 Nopember 2024

Manghaholongi Tuhan Debata Dohot Dongan Jolma  Mengasihi Tuhan Allah Dan Sesama Manusia  5 Musa 6: 1 – 9 / Ulangan.   a)        Huri...