Selasa, 12 Januari 2010

Renungan Hari Sabtu, 09 Januari 2010

Yesus Adalah Tuhan
Kisah Para Rasul 2 : 36
"Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."
Kata Yunani "kurios" yang diterjemahkan "Tuhan" oleh LAI TB selain bermakna gelar ilahi "Tuhan" namun kata "kurios" itu juga bermakna "penguasa" ("TUAN"), barangkali kita bisa membandingkan kata "kurios" ini dalam terjemahan "Alkitab Shellabear" yang menggunakan kata serapan Arab "RABB", klik disini Kata "kurios" berpadanan dengan kata Ibrani "'adonĂ¢i" berpadanan pula dengan kata Inggris "lord". Kata ini di samping bermakna Tuhan, juga berarti tuan, penguasa, majikan, induk semang, bahasa kerennya "boss". Kata "kurios" berasal dari kata "kuros", supremasi, keunggulan; dan kata "kurios" itu ditujukan kepada pribadi yang memiliki orang atau benda sehingga pribadi itu memiliki kuasa untuk mengatur orang atau benda yang menjadi miliknya.
inti dari Injil adalah sebagai berikut : Bahwa Yesus, yang telah dibangkitkan dari antara orang mati dan ditinggikan di sebelah kanan Allah telah dijadikan Tuhan dan Kristus. Ia adalah Mesias berarti Ia adalahTuhan; Ia memerintah di sebelah kanan Allah sebagai Tuhan dan Raja. Penggenapan atas jabatan Mesias itu diwujudkan dengan cara baru dan tidak terduga. Bahwa Kristus adalah Tuhan baik dalam makna "Tuan" penguasa maupun makna "Tuan yang Ilahi", "Tuan dari segala tuan", merupakan doktrin utama dari Kristianitas sejak mula-mula. Yesus telah melaksanakan keberadaanNya sebagai Tuhan berdasarkan peninggianNya (Filipi 2:9-11) dan keselamatan bisa diperoleh dengan mengaku Yesus sebagai Tuhan (Roma 10:9).

Dalam kitab Yohanes, Yesus berkata: Kamu akan dikucilkan, bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah. (Yohanes 16:2 ). Menyimak ayat Bibel di atas, bagi orang yang paham tentang sejarah awal umat Kristiani, ucapan Yesus tersebut justru ditujukan kepada Paulus (Saulus dari Tarsus) dan pengikutnya yang telah membunuh pengikut-pengikut setia Yesus.
Banyak orang Yahudi yang berpikiran, bahwa kematian Yesus sebagai suatu pencemaran dan telah menjauh dari makna Paskah yang sebenarnya. Suatu kesempatan terjadi sampai sekarang, -kepada mereka yang tidak ada untuk mecari Dia yang sudah mereka lukai,Domba Keselamatan- dan menangis dengan pedihnya atas Dia, karena mereka mengenaliNya sebagai seorang yang berharga dan anak yang terkasih. Bahkan sekarang, setiap rumah tangga harus menghadapi klaim bahwa Yesus Mesias secara individu. (Zakaria 12:14). Dalam hal ini juga Umat Kristiani menyangka bahwa ia (Paulus) berbuat bakti bagi Allah, sehingga dia diangkat sebagai Bapak Gereja sedunia. Padahal dialah orang pertama yang menodai ajaran Yesus.
Setelah hampir tiga ratus tahun mengalami penganiayaan, Kekristenan mencapai kemajuan mencengangkan pada 324, ketika Konstantinus Agung menjadi kaisar Romawi. Tanpa khawatir lagi akan keselamatan hidup mereka, umat Kristiani mulai menanyakan cara menetapkan keyakinan-keyakinan yang dapat disebut Kristen “sejati”. Di bawah pimpinan dua imam karismatik, Arius dan Athanasius—yang pertama mengajarkan bahwa Yesus, meskipun luar biasa kudus, lebih rendah daripada Allah; yang kedua meyakini bahwa Yesus adalah Allah sendiri dalam rupa manusia—perdebatan mengenai derajat keilahian Yesus memanas dan meningkat dari perbedaan pendapat yang hangat menjadi kekerasan dan pertumpahan darah. Dengan detail yang hidup dan riset yang sangat cermat, Rubenstein melukiskan intrik politik, kerusuhan, dan perebutan kekuasaan yang terjadi pada salah satu momen paling penting dalam sejarah—momen yang memiliki kesejajaran mengagumkan dengan zaman kita.
Namun sayang, oleh karena gengsi dan keangkuhannya banyak manusia menolak keselamatan itu. Mereka tidak mau menerima dan mengakui Yesus sebagai Tuhan. Keselamatan yang diberikan Allah dengan cuma-cuma ditolak mentah-mentah. Lalu manusia berusaha mereka-reka jalan sendiri untuk mendapatkan keselamatan itu, padahal helas dikatakan bahwa "...keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan." (Kisah 4:12).
Injil keselamatan telah diberitakan dengan berbagai cara ke seluruh penjuru dunia, namun orang masih mengeraskan hati dan segaja tidak mau mendengar! Mereka berpikir setelah mati semuanya berakhir, neraka dan sorga dianggapnya isapan jempol semata. Salah besar! Sorga neraka adalah realita yang harus dihadapi setiap orang setelah kematian. Pikirkan baik-baik sebelum terlambat! Keputusan saat ini menentukan 'tempat-tinggal' kita kelak. Jangan sampai pola pikir kita dibutakan ilah zaman ini! Jadilah orang bijaksana dengan mendengarkan dan melakukan perkataan Yesus, agar tidak disebut BODOH oleh Yesus, dengan begitu anda bagaikan mendirikan rumah diatas batu yang tidak akan rubuh karena hujan, banjir dan angin. Jangan jadi orang bodoh yang hanya mendengar tetapi tidak melakukannya anda bagaikan mendirikan rumah diatas pasir yang bila turun hujan, banjir dan angin rumah anda akan rubuh. Demikian wasiat Yesus semoga kesejahtraan senantiasa dilimpahkan Allah kepada kita. Amin.


Jamita Epistel Minggu XXIII D.Trinitatis – 3 Nopember 2024

Manghaholongi Tuhan Debata Dohot Dongan Jolma  Mengasihi Tuhan Allah Dan Sesama Manusia  5 Musa 6: 1 – 9 / Ulangan.   a)        Huri...