Batu Ajaib
Matius 21: 42
Matius 21: 42
"Kata Yesus kepada mereka: “Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita.”
Batu ajaib milik Muhammad Ponari pernah nyaris hilang. Mbok Legi, nenek Ponari, tidak percaya dengan cerita Ponari saat menemukan batu itu. Tanpa beban, oleh sang nenek batu itu dibuang di rerumpunan bambu yang berjarak sekitar 100 meter dari rumahnya. Namun, yang terjadi, batu itu tiba-tiba sudah di rumah lagi. Tidak ada yang tahu siapa yang membawa pulang kembali batu yang diperoleh Ponari seusai disambar petir di sawah itu. Yang jelas, batu itu kemudian menjadi sumber kehebohan di Jombang dan sekitarnya. Kasim, ayah Ponari, juga semula tidak yakin dengan cerita Ponari. Namun, semenjak air rendaman batu itu bisa menyembuhkan tetangganya yang sakit panas dan muntah-muntah, Kasim mulai percaya cerita Ponari. Sejak itulah Ponari menjadi bocah yang dicari-cari orang sakit.
Demikian cerita Batu Ajaib yang dilakoni si Ponari. Namun Batu itu tidaklah ada apa-apanya dibandingkan apa yang dikatakan oleh Firman ini. Bahwa batu yang dibuang itu dalam perumpamaan ini ternyata Yesus Sendiri dan tukang-tukang yang membuang itu adalah orang-orang yang menolak keberadaan-Nya ditengah dunia ini. Rasul Petrus berkata : "Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan - yaitu kamu sendiri -, namun ia telah menjadi batu penjuru. Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan." (Kisah 4:11-12) bandingkan dengan Roma 9:33, Efesus 2:20 dan 1 Petrus 2:7.
Mari kita pergunakan Batu Ajaib yaitu Yesus itu sendiri yang menyelamatkan kita sehingga kita dibangun olehNya menjadi berguna dan menjadi berkat bagi semua orang. Amin (EM).
Batu ajaib milik Muhammad Ponari pernah nyaris hilang. Mbok Legi, nenek Ponari, tidak percaya dengan cerita Ponari saat menemukan batu itu. Tanpa beban, oleh sang nenek batu itu dibuang di rerumpunan bambu yang berjarak sekitar 100 meter dari rumahnya. Namun, yang terjadi, batu itu tiba-tiba sudah di rumah lagi. Tidak ada yang tahu siapa yang membawa pulang kembali batu yang diperoleh Ponari seusai disambar petir di sawah itu. Yang jelas, batu itu kemudian menjadi sumber kehebohan di Jombang dan sekitarnya. Kasim, ayah Ponari, juga semula tidak yakin dengan cerita Ponari. Namun, semenjak air rendaman batu itu bisa menyembuhkan tetangganya yang sakit panas dan muntah-muntah, Kasim mulai percaya cerita Ponari. Sejak itulah Ponari menjadi bocah yang dicari-cari orang sakit.
Demikian cerita Batu Ajaib yang dilakoni si Ponari. Namun Batu itu tidaklah ada apa-apanya dibandingkan apa yang dikatakan oleh Firman ini. Bahwa batu yang dibuang itu dalam perumpamaan ini ternyata Yesus Sendiri dan tukang-tukang yang membuang itu adalah orang-orang yang menolak keberadaan-Nya ditengah dunia ini. Rasul Petrus berkata : "Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan - yaitu kamu sendiri -, namun ia telah menjadi batu penjuru. Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan." (Kisah 4:11-12) bandingkan dengan Roma 9:33, Efesus 2:20 dan 1 Petrus 2:7.
Mari kita pergunakan Batu Ajaib yaitu Yesus itu sendiri yang menyelamatkan kita sehingga kita dibangun olehNya menjadi berguna dan menjadi berkat bagi semua orang. Amin (EM).