Kamis, 28 Januari 2010

Renungan Hari Jumat, 29 Januari 2010

Pengurapan Yang Mengajar Kamu
1 Yohanes 2: 27
"Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu -- dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta -- dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia."
Pengurapan berasal dari kata dalam bahasa Inggris, yaitu: to anoint = Mengurapi; Diurapi = Diolesi atau disiram dengan minyak. Pengurapan mempunyai tujuan. Seorang diurapi dengan tujuan untuk memegang tugas jabatan tertentu. Daud diurapi dengan minyak oleh Samuel untuk menjadi raja. Harun diurapi untuk memegang jabatan imam besar. Dalam diri orang yang percaya dan sudah lahir baru terdapat pengurapan untuk menerima pengajaran dari Allah, pengurapan untuk mengajar orang Kristen tersebut. Perhatikan I Yoh 2:27. Orang yang belum lahir baru tidak mengerti firman Tuhan, tetapi begitu ia membuka hatinya untuk menerima Kristus, ia akan mulai dapat mempelajari Alkitab sendiri tanpa bergantung pada orang lain.
Itulah sebabnya orang yang baru lahir baru didorong dan dianjurkan membaca Alkitab langsung, bukan membaca tafsiran Alkitab, renungan, pembahasan Alkitab dll. Buku-buku lain ini memang boleh dibaca, tetapi makanan pokok haruslah Alkitab. Ini tidak berarti bahwa ia tidak membutuhkan pengajar-pengajar firman Tuhan lainnya. Buku-buku, kesaksian, pengajaran, referensi-referensi, seminar dan kaset-kaset memang dapat menolong. Tetapi dalam pengurapanNya, Roh Kudus mengajarkan pengajaran-pengajaran baru kepada kita.

Sebab siapa yang diutus Allah, Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan RohNya dengan tidak terbatas (Yoh 3:34). Kita disatukan dengan pengurapan Yesus yang tak terbatas; bukan dengan pengurapan Elia atau pengurapan Musa. Elisa meminta dua bagian roh Elia (II Raj 2:9-14). Dalam Perjanjian Lama hamba-hamba Allah diurapi dengan pengurapan yang terbatas (ada ukuran atau takarannya). Kita menerima urapan Yesus yang tak terbatas. Tak ada batas atas urapan orang percaya karena itu kita dapat meminta porsi (bagian) pengurapan tanpa mengacu terhadap hamba Tuhan lain. Allah mengaruniakan RohNya tanpa batas. Kunci dari gudang jubah Yesus dengan berbagai urapan ada pada Mat 9:13 (belas kasihan/compassion). Walaupun demikian pembatas dari kuasa urapan terletak pada iman anda. Sejauh takaran iman anda, sejauh itu pula anda bergerak dalam urapan tersebut. Urapan besarnya mujizat. Di sini pengurapan diberikan untuk pentahbisan keluarga imam Harun. Pengurapan diberikan untuk orang-orang yang melayani Tuhan sebanding dengan besarnya pengurapan. Pengurapan juga bermacam-macam, ada pengurapan nabi, pengurapan imam, pengurapan raja, pengurapan kesembuhan, pengurapan penginjilan, pengurapan pelepasan dsb.
kita percaya bahwa Yesus adalah Penyelamat Dunia, maka marilah kepercayaan kita itu kita hayati dalam hidup sehari-hari, antara lain dengan menghayati ajaran atau sabda Yesus maupun meneladan cara bertindakNya, sebagaimana diwartakan dalam dan melalui Kitab Suci. Jika kita tidak menghayati ajaran atau sabda Yesus maupun meneladan cara bertindakNya berarti kita adalah pendusta, mengakui diri sebagai orang Kristen atau Katolik tetapi cara hidup maupun cara bertindaknya tidak sesuai dengan ajaran Yesus. Mungkin kita semua tidak sempurna dalam menghayati ajaran maupun meneladan cara bertindak Yesus, maka baiklah kita saling membantu dan mengingatkan satu sama lain. Di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu -- dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta -- dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia(1Yoh2:27). Kita tidak mau saling mengajar, melainkan saling mengingatkan dengan rendah hati. Yang juga diharapkan dari kita adalah keterbukaan satu sama lain, dalam rangka menghayati keterbukaan kita terhadap Penyelenggaraan Ilahi, kehendak Tuhan, bisikan Roh Kudus.


Jamita Epistel Minggu XXIII D.Trinitatis – 3 Nopember 2024

Manghaholongi Tuhan Debata Dohot Dongan Jolma  Mengasihi Tuhan Allah Dan Sesama Manusia  5 Musa 6: 1 – 9 / Ulangan.   a)        Huri...