Minggu, 10 Januari 2010

Renungan Hari Jumat, 08 Januari 2010

Mendirikan Jemaat
Matius 16: 18
"Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya."
Apa Yesus tidak tahu siapa Simon yang sebenarnya? Tempramental, banyak omong, sok tahu. Banyak orang yang sebisa mungkin menghindari diri dari dirinya. Mungkin sudah tidak terhitung berapa banyak orang yang terkena getah kepahitan dari dirinya.
Sepertinya Yesus terlalu berani mengambil resiko untuk menyebut Simon sebagai Petrus. Keberatan nama, karena tidak sesuai dengan karakternya. Selama ini dia selalu bersikap ‘plin-plan’ – tidak punya pendirian. Sementara nama Petrus berarti batu karang. Sangat tidak cocok! Tapi itulah Yesus…Selalu membuat yang tidak cocok menjadi cocok. Dia ahli merubah segala sesuatu. Tuhan selalu melihat yang manusia tidak bisa lihat. Itu adalah keahlianNya.
Manusia hanya bisa melihat Simon adalah ilalang, sang ‘trouble maker’, tapi Tuhan bisa melihat bahwa dia sesungguhnya adalah batu karang. Tidak peduli dia pernah tenggelam, tidak peduli dia dicap sebagai jagonya pembuat masalah, bahkan tidak peduli dia pernah menyangkali Yesus sampai tiga kali. Yesus sanggup melihat bahwa Simon adalah Petrus. Titik.
Dengan mengubah namanya, Tuhan sedang menaruh identitas yang baru dalam diri Simon. Dengan terus menyebut namanya yang baru, sebetulnya Tuhan sedang membuat ciptaan yang baru. Barang rongsokan di daur ulang menjadi barang yang sangat berharga. Setelah sekian lama manusia mempertanyakan keputusan Tuhan mengubah nama Simon, akhirnya manusia bisa melihat bahwa Tuhan tidak pernah salah. Petrus menjadi rasul yang dahsyat, memenangkan banyak jiwa, bahkan rela menjadi martir demi nama Yesus. Benar-benar batu karang.
Yesus berjanji akan mendirikan jemaatNya di atas ‘batu karang ini’. Perhatikan, bukan di atas Petrus sebagai pondasi, tetapi di atas batu karang. Petrus bukan batu karang yang kokoh. Sebaliknya Petrus sering seperti air laut yang terhempas ke sana ke mari. Apakah batu karang itu? Yesus mendirikan jemaatNya di atas pengakuan Petrus, yang isinya mengakui bahwa Yesus adalah Mesias (=Kristus, yang diurapi), Anak Allah yang hidup. Jadi Yesus mendirikan jemaatNya di atas diriNya sendiri, satu-satunya batu karang yang kokoh! Sehingga alam mautpun tidak dapat menguasainya. Tugas pokok jemaat orang percaya adalah penginjilan. Artinya menyaksikan kepada orang lain bahwa “ … Kristus telah mati karena dosa-dosa kita … dikuburkan … dan dibangkitkan pada hari yang ketiga … ” (I Korintus 15:2-4). Dan bahwa setiap orang yang bersedia menerima (=percaya kepada) berita ini, akan diselamatkan. Lalu, orang-orang yang mendengar berita keselamatan ini dan menjadi percaya ---mungkin satu di sini, satu di sana, plus beberapa lagi di situ--- perlu dibawa kepada suatu persekutuan yang disebut jemaat Kristus itu tadi. Mereka yang baru percaya itu membutuhkan persekutuan dengan orang-orang percaya lainnya. Maka terbentuklah sebuah jemaat! Jemaat-nya Kristus. Ketika Yesus berkata, “Aku akan mendirikan jemaat-Ku (=ekklesia-Ku)” --- di sini kata ekklesia adalah himpunan umum dari seluruh orang percaya di segala tempat. Berarti, semua jemaat orang percaya di bawah kolong langit ini adalah jemaat-nya Yesus, milik Yesus sendiri. Maka apabila ada pendeta atau orang yang sampai berani berkata, “Ini gereja saya!” … harap dia berhati-hati. Tidak ada seorangpun yang berhak memiliki jemaat kecuali Yesus sendiri. Yesus berkata, “ … jemaat-Ku”.
Jelas bahwa Kristus mendirikan jemaat-Nya dan memberikan tugas pewartaanya kepada mereka semua yang percaya untuk melanjutkan karya-karya kristus yang telah dilakukan. Oleh karena itu kita tidak boleh memandang gereja sebagai bangunan yang mungkin tua, artistik, wajib didatangi setiap akhir pekan, atau mungkin ingin mencari pasangan, tetapi dengan bersekutu di dalam gereja, iman kita menjadi lebih dewasa, tidak melupakan tugas pewartaan dan niscaya mendapat buah-buah roh. Amin (EM).


Jamita Evangelium Minggu Advent II – 8 Desember 2024

Pauli  Hamu Dalan Di Jahowa       (Persiapkan Jalan Untuk Tuhan) Jesaya 40 :1 - 5   1)      Huria nahinaholongan dibagasan Jesus Kri...