Selasa, 12 Oktober 2010

Renungan Hari Selasa, tgl. 12 Oktober 2010

Pengenalan Akan Yesus Kristus
2 Petrus 1 : 8
Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita.
Alkitab merupakan petunjuk dari Allah sendiri bagi kita untuk mengarahkan bahtera hidup. Akan tetapi, memiliki Alkitab saja tidak cukup. Alkitab harus dipelajari, diterapkan, dan dibagikan kepada sesama. Sama seperti kita selalu menengok ke belakang pada saat akan berpindah jalur di jalan raya, menerapkan firman Allah pun harus menjadi respons alami kita pada saat menghadapi permasalahan hidup. Hal itu akan membantu kita terhindar dari kecelakaan rohani. Demikian halnya diinginkan nas ini, dalam ayat sebelumnya ada beberapa saran diterapkan buat kita. Berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan. Hal ini menunjukkan bahwa kita tidak cukup hanya memiliki iman. Kita harus bertekun menambahkan kepada iman kita kebajikan. Kebajikan menunjuk kepada kebaikan secara moral, kebaikan yang luar biasa, karakter yang kuat. Alkitab mengajarkan bahwa kita memerlukan itu dalam kehidupan kita. Kebajikan atau virtue juga bisa berarti kuasa, atau dunamis.Dunamis adalah kuasa yang dari dalam yang mendatangkan mujizat.  
Firman Allah dalam Mark 5:30 berkata:”Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang lkeluar dari diriNya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: “Siapa yang menjamah jubah-Ku?’ Kata tenaga dalam ayat ini diterjemahkan virtue (Inggris) yang berarti kebajikan. Kekudusan dari Tuhan dalam hidup kita harus mengalir keluar dan menjamah hidup orang-orang di sekitar kita.
Tambahkanlah kepada kebajikan pengetahuan. Pengetahuan dalam ayat ini bukanlah hanya pengetahuan alkitab, theology, atau teori-teori semata. Tetapi, pengetahuan terbesar yang harus kita miliki untuk menjalani hidup ini adalah pengenalan akan Allah. Pengenalan akan Allah adalah suatu keintiman dengan Allah. Dan pengetahuan ini harus semakin bertambah. Firman Allah dalam Yoh 17:3 berkata: “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.” Salah satu tanda bahwa kita mengenal Tuhan adalah bahwa kita tidak mau berbuat dosa. Sebab alkitab mengatakan, mereka yang berbuat dosa tidak akan melihat Tuhan (Mat 5:8). Setiap orang yang mengenal Tuhan dalam keintiman dan dalam hubungan, pasti tidak mau berbuat dosa. Pengenalan inilah yang harus semakin bertambah dalam iman setiap orang percaya.
Tambahkan kepada pengetahuan penguasaan diri. Setiap kita perlu penguasaan diri. Contohnya: saat perut kita ingin selalu makan, kita harus memerintahkan kepada perut kita untuk berhenti. Saat mata kita ingin selalu menonton film, sinetron, kita harus bisa berkata: tidak! Orang kristen yang sejati harus memiliki penguasaan diri dan dapat berkata tidak kepada segala hal yang tidak baik. Alkitab mengajarkan kepada kita satu Pribadi yang menjadi teladan bagi kita untuk hidup dalam dunia, yaitu: Yesus. Saat Yesus ada dalam dunia ini, Dia tidak hanya menderita di kayu salib. Tetapi Yesus juga menderita sebab Allah mengizinkan Yesus dicobai dalam segala hal sama seperti kita. Tetapi Yesus tidak berbuat dosa. Artinya bahwa Yesus memiliki penguasaan diri dan bisa berkata tidak kepada kedaginganNya. Penguasaan diri artinya dapat menguasai segala hasrat dan kedagingan, terutama keinginan seksual. Firman Tuhan dalam Roma 13:14 berkata: “Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya.”
Ide mengenal Allah agar relasi antara manusia dengan Tuhan Allah pulih kembali melibatkan peranan Yesus Kristus yang memungkinkan manusia memperoleh jalan masuk (access) pada pulihnya relasi ini. Yesus Kristus adalah pribadi terpenting dalam penghadiran relasi ini, sebab melaluiNya dan olehNya manusia mengenal Tuhan Allah. Pengenalan yang sangat penting tentang Tuhan Allah melalui Yesus Kristus adalah bahwa Tuhan Allah begitu concern, begitu peduli pada umat manusia. Melalui Yesus Kristus, Tuhan Allah datang kepada manusia dan menyapanya agar manusia belajar mengenal Tuhan Allah. Kepedulian Yesus pada sesama-Nya melalui ajaran dan tindakan-Nya yang menekankan pada kelemah-lembutan, pembelaan pada kaum marginal, pengutamaan nilai-nilai yang dilandasi oleh kasih dan pantang kekerasan merupakan sebagian aspek dari pengenalan akan Tuhan Allah. Dengan kata lain, Tuhan Allah melalui Yesus Kristus membawa pencerahan iman tentang Tuhan Allah dan mendorong manusia yang telah mengalami pengenalan akan Allah untuk menyambut-Nya dengan memasuki situasi pulihnya relasi dengan Tuhan Allah.
Saudaraku, kekristenan seharusnya suatu keadaan yang bertumbuh terus dan bergerak maju. Sebab itu selain ketiga hal diatas, kita juga harus menambahkan kepada penguasaan diri ketekunan, kepada ketekunan kesalehan, kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang. Inilah yang harus dimiliki oleh gereja Tuhan saat ini. Kasih yang sejati harus saling mengasihi, bukan hanya kepada saudara seiman, tetapi juga kepada semua orang termasuk musuh kita sebab kasih Kristuslah yang menjadi pengikat kasih.

Jamita Evangelium Minggu Advent II – 8 Desember 2024

Pauli  Hamu Dalan Di Jahowa       (Persiapkan Jalan Untuk Tuhan) Jesaya 40 :1 - 5   1)      Huria nahinaholongan dibagasan Jesus Kri...