Selasa, 12 Oktober 2010

Renungan Hari Kamis, tgl. 14 Oktober 2010

Rajin Pangkal Kaya
Amsal 10 : 4 – 5
Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya. Siapa mengumpulkan pada musim panas, ia berakal budi; siapa tidur pada waktu panen membuat malu.
Menjadi kaya adalah impian kebanyakan orang dan sah-sah saja. Yang harus diperhatikan adalah : (1) Menjadi kaya, bukanlah tujuan utama di dalam hidup ini;  (2) Ingin cepat kaya seringkali menjebak orang-orang ke dalam perbuatan yang berdosa; (3) Menikmati hidup lebih penting dari menjadi kaya tetapi mempunyai banyak masalah. Amsal 10:22, "Berkat Tuhan-lah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya" Amsal 13:11, "Harta yang cepat diperoleh akan berkurang, tetapi siapa mengumpulkan sedikit demi sedikit, menjadi kaya. Dari Nas ini kita diajarkan agar bekerja dengan cerdik. Bekerja dengan cerdik adalah memiliki hikmat dari Tuhan yang bekerja dalam hidup anda dan menerapkannya dengan pandai untuk mengerjakan sesuatu yang berbeda daripada yang pernah anda kerjakan di masa lalu, sehingga anda memperoleh hasil yang berbeda dari hasil yang pernah anda peroleh di masa lalu.
Pengertian harus dimulai dari Firman Tuhan. Pengertian adalah lebih dari sekedar memiliki pengetahuan tentang Alkitab. Anda dapat membaca semua pasal dalam Alkitab berulang-ulang sesuai kehendak anda, tapi semua itu tidak akan berguna jika anda tidak belajar menerapkan konsep Alkitab tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Bacalah Amsal 3:13-20)
Hikmat dan pengertian menghasilkan hal-hal yang luar biasa, termasuk “umur panjang” dan “kekayaan dan hormat.” Amsal seringkali bebricara mengenai kerajinan, tetapi di sini umumnya memiliki lebih dari pada sekedar bekerja keras.
Cara terbaik untuk memperoleh kekayaan adalah dengan cara yang kuno, Anda harus mengusahakannya. Cara ini terbukti sangat manjur dan sudah digunakan dari zaman dahulu kala. Penulis kitab Amsal ribuan tahun yang lalu menulis, tangan orang yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya. Kekayaan secara kasat mata tidak pernah turun dari langit, ia harus didapatkan atau dalam hal ini diusahakan.
Orang yang rajin bekerja dengan tangan yang terbuka. Artinya, seseorang dengan tangan melengkung atau dengan tangan yang lamban bekerja untuk berpegang pada benda-benda. Tangannya tertutup untuk tetap memegang erat-erat. Gagasan ini sama dengan hamba yang jahat yang diceritakan Yesus dalam perumpamaan mina. Hamba yang jahat itu berusaha mempertahankan mina yang diberikan tuannya. Ia memiliki mina itu tapi tidak pernah menggunakannya. Tangan yang menjadi kaya adalah tangan yang terbuka. Orang yang memiliki tangan yang terbuka bekerja dengan tekad bulat dan penuh semangat. Tangannya yang terbuka merupakan fakta bahwa ia membuka tangannya atau berserah. Ia menanam investasi. Ia tidak hanya bekerja keras, tetapi ia bekerja  dengan cerdik. Defenisi dari kerajinan mencakup investasi yang cerdas. Ini artinya lebih dari pada hanya sekedar bekerja keras.
Namun, perlu diingat, bawa serta Tuhan ketika Anda sedang mengerjakannya. Jangan andalkan kekuatan sendiri. Dengan begitu, Allah tidak akan segan-segan terus memberkati kehidupan Anda. Kekayaan yang diperoleh dengan kerja keras dan melibatkan Tuhan di dalamnya menjauhkan Anda dari dosa kesombongan.

Jamita Evangelium Minggu Advent II – 8 Desember 2024

Pauli  Hamu Dalan Di Jahowa       (Persiapkan Jalan Untuk Tuhan) Jesaya 40 :1 - 5   1)      Huria nahinaholongan dibagasan Jesus Kri...