Selasa, 26 Oktober 2010

Renungan Hari Sabtu, tgl. 23 Oktober 2010

Hikmat : Takut Akan Tuhan
Amsal 15 : 32 – 33
Siapa mengabaikan didikan membuang dirinya sendiri, tetapi siapa mendengarkan teguran, memperoleh akal budi. Takut akan TUHAN adalah didikan yang mendatangkan hikmat, dan kerendahan hati mendahului kehormatan.
Manusia dapat memperoleh hikmat karena adanya kemauan untuk memperoleh hikmat yang sejajar dengan pernyataan Amsal 4:5; 2:2 lalu mengapa penulis Amsal yakni Salomo bahwa takut akan Tuhan adalah didikan yang mendatangkan hikmat, dan kerendahan hati mendahului kehormatan? Bukankah penulis yang sama telah menunjukkan bahwa ada banyak jalan untuk memperoleh hikmat? Amsal dengan jelas menunjukkan bahwa banyak jalan memperoleh hikmat saat kita serius mendengar hikmat berseru nyaring di jalan-jalan yang berarti hikmat ada disekeliling kita
Inilah sikap yang dikehendaki oleh TUHAN untuk dilakukan setiap anak-anak-NYA. Jika kita memiliki kedewasaan yang ditandai dengan bersuka cita dan bersyukur saat menerima teguran dari TUHAN, sama dengan kita sudah berlaku sebagai orang bijak. Janganlah kita mudah tersinggung, kesal, atau bahkan marah pada teguran TUHAN. Pada umumnya setiap orang lebih suka dipuji daripada dicela, terlebih lagi dicela oleh orang yang dianggapnya lebih muda/lebih rendah.
Orang yang mau ditegur disebut orang yang berbahagia, karena ia menjadi orang bijak. Sebaliknya, orang yang tidak memiliki takut akan ALLAH, tetapi menentang dan menganggap enteng teguran TUHAN, akan menjadi orang yang paling celaka, karena kita akan terus berkubang dalam dosa. Satu syarat yang harus kita penuhi untuk dapat menjadi orang bijak yang dapat menerima teguran TUHAN adalah dengan memiliki kerendahan hati.

Jamita Minggu Kantate (Endehon hamu ma di Jahowa ende na imbaru) – 28 April 2024

Ingkon Mamujimuji Jahowa do Angka na Usouso Di Ibana  ( Orang Yang Mencari Tuhan Akan Memuji NamaNya) Psalmen 22: 26 – 32     a)  ...