Selasa, 26 Oktober 2010

Renungan Hari Rabu, tgl. 27 Oktober 2010

Tahu Berbuat Baik
Yeremia 4 : 22
 "Sungguh, bodohlah umat-Ku itu, mereka tidak mengenal Aku! Mereka adalah anak-anak tolol, dan tidak mempunyai pengertian! Mereka pintar untuk berbuat jahat, tetapi untuk berbuat baik mereka tidak tahu.
Mengenal Allah, kita akan dapat mengerti kehendak Tuhan yang Dia ingin kita lakukan sebagai bukti bahwa kita mengasihi Dia. Sebab tidak mungkin kita berkata bahwa kita mengenal dan mengasihi Tuhan namun tidak melakukan apa yang menjadi kehendak-Nya. Jika begitu kita sama saja dengan seorang pendusta ( 1 Yohane 2:3-6). Jika kita berkata bahwa kita telah hidup dalam Yesus, maka kita memiliki tanggung jawab untuk hidup sama seperti Kristus telah hidup di dunia.
Mengapa kita perlu mengenal Dia lebih dalam? Karena kalau kita tidak mengenal Dia lebih dalam maka kita akan menjadi bodoh dan akan binasa dalam kebodohan kita(Yeremia 4:22, Hosea 4:6). Mungkin kita merasa bahwa kita cukup pintar dan tahu tentang firman Tuhan,tapi firman Tuhan berkata dalam Yeremia 9:23-24 bahwa janganlah kita bermegah karena kebijaksanaan,kekuatan, ataupun kekayaan kita. Namun jika kita ingin bermegah, bermegahlah karena kita mengenal Tuhan. Karena dengan mengenal Tuhan, kita akan dapat mengetahui seperti apa sosok Tuhan yang kita sembah, dan kita akan dapat mengasihi Tuhan dengan seluruh hidup kita. Sebab tidak mungkin kita mengasihi seseorang tanpa terlebih dahulu mengenal siapa dia sebenarnya.
Aspek memberi kebaikan merupakan hal yang sangat penting di mata Tuhan untuk kita lakukan. Begitu pentingnya hingga Tuhan berkata "sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku." (Matius 25:40). Kita rasanya tidak akan mampu membayar kebaikan Tuhan dengan harta milik kita,berapapun besarnya, tetapi jika kita ingin membalas kebaikan Tuhan, Alkitab menganjurkan kita untuk melakukannya melalui berbuat kebaikan  kepada orang lain yang membutuhkan. Kita pun seharusnya mampu mencapai sebuah tingkatan seperti apa yang dikatakan Paulus: "Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima." (Kisah Para Rasul 20:35).

Jamita Evangelium Minggu Advent II – 8 Desember 2024

Pauli  Hamu Dalan Di Jahowa       (Persiapkan Jalan Untuk Tuhan) Jesaya 40 :1 - 5   1)      Huria nahinaholongan dibagasan Jesus Kri...