Selasa, 05 Oktober 2010

Renungan Hari Rabu, tgl. 29 September 2010

Perempuan yang Ideal
1 Timotius 2 : 15
Tetapi <1161> perempuan akan diselamatkan <4982> karena <1223> melahirkan anak <5042>, asal <1437> ia bertekun <3306> dalam <1722> iman <4102> dan <2532> kasih <26> dan <2532> pengudusan <38> dengan <3326> segala kesederhanaan
Kalau seseorang berbuat baik, ia belum dapat disebut memiliki karakter baik, sebab boleh jadi ia hanya berbuat baik kalau sedang senang perasaannya, atau sedang tidak ada masalah, dsb. Tetapi apabila seseorang telah diuji dengan bermacam-macam ujian, dia ternyata selalu berbuat baik, maka dapatlah ia disebut memiliki karakter baik. Jadi karakter adalah kualitas dari seseorang yang telah mengalami berbagai macam ujian.
Jadi, makna dari isteri yang cakap adalah isteri yang telah mengalami berbagai macam ujian, dan ternyata selalu berbuat hal-hal yang luhur, mulia dan baik. Karena isteri berfungsi sebagai penolong, maka dalam tulisan ini, isteri yang memiliki karakter mulia, luhur dan baik, diistilahkan sebagai penolong ideal. Penolong ideal adalah seorang isteri yang selalu atau sepanjang hidupnya, berbuat hal=hal yang mulia, luhur dan baik.
Sebelumnya, perlu dibedakan antara penolong ideal dan penolong yang sepadan. Hawa adalah penolong yang sepadan bagi Adam, tetapi ini tidak berarti Hawa selalu dan sepanjang hidupnya berbuat hal-hal yang luhur bagi suaminya. Pada kenyataannya, Hawa tergoda dan jatuh kedalam dosa. Banyak suami yang melayani Tuhan, saat ini, mendapatkan penolong yang sepadan baginya. Ini bukan berarti bahwa isterinya selalu berbuat hal-hal yang luhur seumur hidupnya, atau bukan berarti isterinya tidak memiliki kekurangan-kekurangan. Sepadan disini berarti cocok, sesuai/tepat, dalam arti, kekurangan-kekurangan dan kelebihan-kelebihannya sangat cocok untuk dipakai Tuhan bagi pembentukan karakter suami, agar sang suami ditolong dalam menyelesaikan tugasnya. Mendapat penolong yang sepadan, mungkin mudah. Tetapi, penolong ideal, siapakah akan mendapatkannya, seperti bunyi ayat kita diatas.
Hal ini berarti bahwa penolong ideal mengizinkan dan mendukung kepemimpinan suaminya, baik di rumah maupun ditengah-tengah masyarakat kota. Mendukung kepemimpinan suami, bagi seorang isteri berarti penundukkan diri. Karakter penolong ideal adalah tunduk dan mendukung kepemimpinan suami. Suami dari penolong ideal bukan saja memiliki kepemimpinan yang jelas, tetapi juga keterkenalan/popularitas. Popularitas seorang suami biasanya didukung oleh keberhasilannya dalam bidang usaha, jabatan, dan kemampuan-kemampuan lainnya. Semua ini dimungkinkan karena dukungan seorang penolong ideal. Sangat sulit bagi seorang suami dapat berhasil dalam karier, usaha, dan pelayanan tanpa dukungan yang sungguh-sungguh dari seorang isteri. Disini kita lihat kualitas penolong ideal, yaitu dengan memperhatikan keberhasilan suaminya.

Jamita Evangelium Minggu Advent II – 8 Desember 2024

Pauli  Hamu Dalan Di Jahowa       (Persiapkan Jalan Untuk Tuhan) Jesaya 40 :1 - 5   1)      Huria nahinaholongan dibagasan Jesus Kri...