Jumat, 08 Oktober 2010

Renungan Hari Mingggu, tgl. 10 Oktober 2010

Mendapat Upah Yang Patut
Kejadian 30 : 31 – 43
Ketika Yakub menyadari bahwa yang dinikahkan dengannya bukan Rahel, melainkan Lea, maka Yakub datang kepada Laban dan bertanya  “……Mengapa engkau menipu aku? ” Laban memang telah menipu Yakub, dia menggantikan Rahel dengan Lea, tanpa sepengetahuan Yakub. Dan karena Yakub begitu mencintai Rahel, maka Laban memakainya untuk mempekerjakan Yakub kembali selama tujuh tahun, dan demi mendapatkan Rahel, maka Yakubpun setuju bekerja kembali kepada Laban.

Apa yang ditabur, itu juga yang dituainya, semua penipuan yang dilakukan Yakub, telah berbuah dan harus dituainya.  Memang pada masa itu, menikahkan anak kedua sebelum kakaknya, adalah hal yang tidak lazim, tapi mengganti pengantin tanpa diketahui, juga bukan merupakan hal yang lazim, jadi benar-benar Yakub telah tertipu oleh Laban. Yakub memang penipu, tapi Laban rupanya lebih dari Yakub dalam hal  penipuan.
 Laban benar-benar memanfaatkan Yakub, untuk keuntungan dirinya sendiri, dan selama Yakub bekerja pada Laban, telah ada 10 kali Laban mengubah perjanjian upah (Kejadian 31:7). Dalam hukum tabur tuai, memang tuaian lebih besar dari taburan, Yakub menipu 2 kali, dan dia menuai 10 kali.
Tuhan adalah Allah yang adil, Dia tidak akan membiarkan orang-orang yang berharap kepadaNya dipermainkan, dalam kasus Yakub, memang Yakub mengalami penipuan, tapi Tuhan juga tidak tinggal diam, Dia tetap menyertai dan menolong Yakub, sehingga Yakub tidak dibuat tergeletak karena ditipu. Tuhan yang mengubah setiap penipuan yang dilakukan Laban, untuk membuat Yakub memperoleh segala kekayaan.
Keadilan Tuhan, tidak pandang bulu, kita melihat bahwa ketika Lea diperlakukan tidak adil oleh Yakub, maka Tuhan muncul sebagai pembelanya. Bagaimanakah keadaan kita saat ini ? apakah kita juga sedang mengalami ketidak adilan? Tidak terasa sudah 14 tahun Yakub berada dan bekerja pada Laban, dan dari hasil kerjanya, maka Yakub mendapatkan 2 istri, budak dan anak-anak, tapi selama ini Yakub mencurahkan segenap hidupnya untuk berkerja bagi Laban. Hasilnya tercermin dari perkataan Yakub di ayat 30
“sebab harta milikmu tidak begitu banyak sebelum aku datang, tetapi sekarang telah berkembang dengan sangat, dan TUHAN telah memberkati engkau sejak aku berada di sini; jadi, bilakah dapat aku bekerja untuk rumah tanggaku sendiri?” Harta Laban, selama 14 tahun berkembang dengan pesat, dari kelas ekonomi menengah menjadi orang kaya, semua terjadi karena Yakub. Yakub sudah bekerja dengan keras (ayat 26), sehingga majikannya diuntungkan.
Sikap seperti Yakub, adalah sikap yang unggul. Yakub mendapatkan janji untuk diberkati, tapi bukan berarti lalu hidup santai dan bermalas-malasan, justru karena dia mendapat janji berkat, maka Yakub bekerja dengan sungguh-sungguh, dan berkat Tuhan menjadikan semua yang dikerjakannya menjadi berhasil. Yakub tidak bekerja setengah-setengah, tapi dia bekerja dengan sepenuh hati dan tenaganya (ayat 29), dia menjaga dan merawat domba-dombanya Laban seperti miliknya sendiri, dengan penuh tanggung jawab dan kasih.. Sikap seperti inilah yang seharusnya ada pada orang yang diberkati. Sikap ini akan membuat berkat yang dijanjikan benar-benar digenapi, dan menjadikan orang yang diberkati menjadi saluran berkat bagi orang lain.
Kita melihat contoh dari orang-orang yang diberkati, dan mereka disebut memiliki roh yang luar biasa (excellent) seperti Yusuf, Daniel dll, mereka adalah orang-orang yang diberkati dan hidupnya menjadi berkat bagi siapapun yang berada di dekat mereka. Mengapa demikian?
Berkat adalah kuasa yang mengubahkan, perhatikan ucapan berkat dalam Ulangan 28:1-14, terlihat bahwa ketika berkat bekerja, maka kehidupan berubah, dari kalah menjadi menang, dari kekurangan menjadi kelimpahan, ekor menjadi kepala, berhutang menjadi yang memberi piutang.
Apakah kita orang yang diberkati? Perhatikan bagaimana sikap kita ? apakah sikap kita adalah sikap seorang pemenang atau sikap seorang pecundang?  Kalau kuasa “berkat” bekerja dalam hidup kita,  pasti hidup kita berubah,  tandanya  adalah kita memiliki sikap yang excellent

Jamita Evangelium Minggu Advent II – 8 Desember 2024

Pauli  Hamu Dalan Di Jahowa       (Persiapkan Jalan Untuk Tuhan) Jesaya 40 :1 - 5   1)      Huria nahinaholongan dibagasan Jesus Kri...