Kamis, 29 April 2010

Renungan Hari Jumat, 30 April 2010

Memuji Tuhan
Mazmur 150 : 6
Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN! Haleluya
Setiap pagi kita bangun dari tidur kita, sudah merupakan berkat yang luar biasa. Nafas kehidupan yang dihembuskan oleh Allah buat kita membuat kita boleh bergerak dan bekerja dari hari ke hari. Kita patut mensyukuri nikmat karunia Tuhan tersebut. Namun terkadang kita selalu lalai dalam bersyukur kepadaNya. Oleh sebab kesibukan yang melanda hidup kita dan kebiasaan-kebiasaan duniawi kita bisa melupakan kasih karunia Tuhan tersebut. Terkadang kita hanya mengingat jadwal kegiatan kita atau juga saat ini dengan adanya tehknologi komunikasi Handphone yang membuat kita hanya mau melihat apakah sms sampai saat i ni atau hari ini.
Hidup yang bersyukur adalah bagian dari kehidupan orang percaya yang sudah diselamatkan oleh anugerah Tuhan yang cuma-cuma. Daud mengungkapkan rasa syukur dan pujian kepada Tuhan atas semua kebaikan, kemurahan dan berkat yang dialami selama hidupnya. Sehingga tidak ada alasan untuk tidak bersyukur kepada Tuhan. Sebab Daud sadar pernah melakukan kesalahan yang tidak diperkenan Tuhan, baik hubungan gelap dengan Batsyeba maupun rencana pembunuhan terhadap Una (2Sam. 11, 12). Kalau bukan kemurahan Tuhan, bagaimana mungkin Daud mengalami kebaikan Tuhan?
Bahkan dalam nas ini diarahkan segala yang bernafas berarti segala ciptaan mahkluk hhidup haruslah memuji Tuhan atas karuniaNya yang sungguh luarbiasa. Segala mahkluk yang bernafas memuji Tuhan dengan kelebihannya masing-masing. Setiap mahkluk berkembang dan bekerja untuk memuliakan Tuhan. Sebab itulah sebelumnya keinginan Tuhan ketika menciptakan langit dan bumi beserta segala isinya, namun akibat kejatuhan manusia kedalam dosa, mahkluk lain selain manusia juga ikut tidak memuliakan Tuhan. Sebab manusia yang jatuh dalam dosa itu , yang merupakan mahkluk termulia dari segala ciptaan Tuhan menodai kesucian perintah Allah. Sehingga berdampak pada lingkungan kehidupan manusia itu. Kita lihat saat ini pencemaran dan polusi dimana-mana; baik itu polusi udara, polusi suara, polusi air, dan polusi darat, berbagai zat-zat kimia merusak ekosistem lingkungan hidup, sehingga mahkluk-mahkluk lain menjadi merana dan tidak dapat hidup sesuai dengan yang ditetapkan oleh Tuhan, sebab yang ditetapkan Tuhan hidup mahkluk hidup yang serasi dan disanalah segala mahkluk yang bernafas itu memuji Tuhan.
Sungguh dalam pengakuan Pemazmur dalam mengungkapkan puji-pujiannya, dalamnya pujian kita kepada Tuhan sebab kita pribadi mau lebih akrab kepada Tuhan dan mengerti firmanNya untuk memelihara segala yang bernafas itu agar tetap dalam kondisi yang baik untuk memuji Tuhan. Marilah kita semua menyelaraskan kehidupan yang memuji Tuhan dengan melihat kelestarian lingkungan kita; baik dari soal tertib membuang sampai hingga tertib untuk menjaga lingkungan disekitar kita. (EM)

Jamita Evangelium Minggu EXAUDI (Sai tangihon ma soarangku, Ale jahowa- Pslm.27:7)– 12 Mei 2024

Hatuaon ni Halak Partigor     (Kebahagiaan Orang Benar) Psalmen 1 : 1  – 6   1)       Ia turpukta on ima patujolo ni sude psalmen (1...