Senin, 19 April 2010

Renungan Hari Rabu, 7 April 2010

Kebangkitan Orang Percaya
1 Tessalonika 4: 14
Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia
Kata Yesus: “Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak [=Yesus] dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, …” (Yohanes 6:40) Percaya kepada Yesus berarti mempercayakan segenap hidup kepada Tuhan Yesus. Percayakan saja, maka “hidup kekal” = “hidup bersama Tuhan Yesus” akan kita alami sekarang dan sampai selamanya. Yesus naik ke sorga bukan sebagai tamu Allah tetapi sebagai Allah sendiri. “duduk di sebelah kanan Allah” adalah istilah yang menjelaskan kedudukan Yesus yang mulia di sorga sebagai Allah Penguasa seluruh alam semesta. Dalam kedudukanNya sebagai Penguasa alam semesta, Yesus meneguhkan pemberitaan Injil (kabar baik) dengan mujizat-mujizat. Pada waktu Yesus lahir di Betlehem lebih dari 2000 tahun yang lalu, Allah menjadi manusia. Sehingga Yesus adalah 100% Allah dan 100% manusia pada saat yang sama. Kenaikan Yesus ke sorga membuktikan bahwa manusia memang bisa masuk sorga. Percayakan nasibmu di dunia dan di akherat kepada Tuhan Yesus Kristus! Kau akan menghabiskan kekekalan bersama Dia di sorga. Sorga itu indah karena ada Allah disana.
'Meninggal dalam Yesus' berarti memusnahkan atau menguburkan dosa-dosa kita dan dimana perlu serta berani juga memusnahkan dosa-dosa orang lain meskipun untuk itu kita harus 'meninggal sungguh' alias dibunuh. Sedangkan 'dikumpulan Allah bersama-sama dengan Dia' berarti senantiasa bersatu dan bersama Yesus, dan hal itu sudah kita mulai hayati selama kita hidup di dunia yang penuh tantangan serta cobaan masa kini, sehingga pada 'saat' kita, saat kita dipanggil Tuhan kita sungguh-sungguh bersama dengan Dia. Bersatu dan bersama dengan Yesus di dunia ini juga dapat diartikan meneladan Dia yang bersabda :"Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya.", kehadiran kita di manapun dan kapanpun, cara bicara dan bertindak kita membuat orang menjadi baik, yang miskin disejahterakan, yang tertawan dibebaskan, yang buta melihat, yang tertindas menjadi bebas (tidak hanya dalam hal phisik atau tubuh, tetapi juga dalam hal hati, budi dan jiwa; tidak hanya secara jasmani tetapi juga secara emosional maupun spiritual). Kita semua telah dibaptis berarti diharapkan memiliki rahmat/kemampuan untuk 'meninggal dalam Yesus' dan 'dikumpulkan bersama-sama dengan Dia' sejak hidup di dunia ini sampai di akhirat nanti.

Jamita Epistel Minggu XXIII D.Trinitatis – 3 Nopember 2024

Manghaholongi Tuhan Debata Dohot Dongan Jolma  Mengasihi Tuhan Allah Dan Sesama Manusia  5 Musa 6: 1 – 9 / Ulangan.   a)        Huri...