Minggu, 18 April 2010

Renungan Hari Sabtu, 3 April 2010

Menyerahkan Nyawa
1 Yohanes 3 : 16
Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kita pun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita
Pekerjaan Yesus adalah pekerjaan cinta kasih yang mendatangkan keselamatan sejati. Tuhan Yesus tidak pernah melakukan pekerjaan tanpa cinta kasih, semuanya bisa dipertanggung jawabkan, selalu beralasan dan hanya demi kebaikan sorga dan dunia. Yesus melakukan pekerjaanNya bukan sekedar mengejar target, sekedar memenuhi rencana atau program, tapi disertai penghayatan sebab kasihNya yang tak kunjung kering. Kita amati bahwa pekerjaanNya itu , yang sudah dimulai, berlangsung terus, berhasil dengan baik, dan berkelanjutan. PekerjaanNya itu berbobot dan sempurna. Efektif dan nyata. Jika sudah seperti itu masih juga ada yang menolak, seperti halnya orang-orang Yahudi saat itu maka tentunya mereka itu tidak termasuk sebagai domba-domba Kristus ( Yohanes 10:26).Di sekitar kita juga selalu ada orang-orang yang sinis dan yang menolak segala sesuatu mengenai Kristus. Kita tidak boleh membenci dan memusuhi mereka, tetapi mengasihi dan mendoakan, seperti yang diajarkan oleh Gembala kita. Hal ini sulit untuk dilakukan dengan tulus hati, sebab mengasihi dan mendoakan mereka berarti kita sungguh-sungguh menghendaki mereka bisa bernasib baik seperti kita, yaitu memperoleh hidup yang kekal dan tidak akan binasa (Yohanes 10:28). Padahal terhadap pengendara motor yang ugal-ugalan sampai membuat kita hampir terjatuh saja, kita sudah naik pitam dan mengharapkan hal-hal yang buruk menimpa dirinya. Baiklah kita terus belajar dan melatih diri menjadi seperti Yesus. Dunia membutuhkan anak-anak Tuhan yang hidup bersaksi, supaya Tuhan tidak menumpas habis dunia, dan kita bisa memberi pengaruh yang baik.

Pada saat Kristus diserang dan rela berkorban justeru sering merupakan rahmad Allah bagi orang-orang berdosa atau yang memusuhi Nya untuk bertobat. Bukankah di sekitar salib Kristus yang kelabu itu , telah berhembus “angin yang sejuk”? Yang menyukakan hati, pertama-tama tentu saja penjahat di samping Kristus yang dibukai pintu firdaus,kemudian kita juga membaca Matius 27:54 Kepala pasukan dan prajurit-prajurit yang menjaga Yesus menjadi sangat takut ketika mereka melihat gempa bumi dan apa yang telah terjadi, lalu berkata : “Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah.” Pertobatan yang terjadi selalu merupakan keuntungan bagi Kerajaan Allah! Sebab itu setelah melancarkan tegurannya yang keras, maka Petrus juga memunculkan sebuah pintu-masuk bagi para pendengarnya yang terhormat itu untuk bertobat! Perkataan Petrus menjadi ayat emas yang sangat terkenal di seluruh dunia: “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.” (Kisah Para Rasul 4:12).

Jamita Epistel Minggu XXIII D.Trinitatis – 3 Nopember 2024

Manghaholongi Tuhan Debata Dohot Dongan Jolma  Mengasihi Tuhan Allah Dan Sesama Manusia  5 Musa 6: 1 – 9 / Ulangan.   a)        Huri...