Selasa, 20 April 2010

Renungan Hari Selasa, 20 April 2010

Kasih Setia Allah Tidak Goyah
Yesaya 54:10

Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang, firman TUHAN, yang mengasihani engkau.
Hidup Abadi sebagai tujuan manusia merupakan hidup yang transenden dan eskatologis dilihat dari kehidupan manusia di dunia ini. Karena itu selama di dunia ini hidup abadi tidak dapat dijelaskan secara tuntas. Hidup abadi hanya akan terlaksana pada manusia secara nyata dan paripurna di akhir zaman. Pada ‘saat’ itu tidak memerlukan penjelasan lagi. Kalau hidup abadi itu selama di dunia ini dapat diterangkan dengan tuntas, di dunia ini tidak diperlukan iman, karena hidup abadi itu hanya kita ketahui dalam iman. Kita mengimani bahwa di belakang kematian duniawi bukan hanya ada kematian kekal, tetapi juga ada hidup abadi.
selama hidup di dunia ini penderitaan, kesulitan, bencana dan kematian masih tetap terjadi, karena hal itu merupakan akibat dosa, yang menjadi tanggung-jawab manusia, sedang manusia masih banyak jatuh ke dalam dosa. Bahkan menjelang akhir zaman malapetaka dahsyat akan terjadi. Sekalipun Tuhan berjanji pula akan meluput kita malapetaka itu, namun menyaksikan malapetaka itu dapat menggoyahkan iman orang. Kasih setia Tuhan tetap menaungi dan melindungi kita asal kita percaya pada kuasaNya.

Arti kasih-setia mungkin dapat dirangkum sebagai 'kasih yang mantap teguh atas dasar perjanjian yang telah dibuat'. Arti ini digunakan untuk menggambarkan baik sikap Allah terhadap umat-Nya maupun sikap umat Allah terhadap Dia.
Jadi bagaimanapun jahatnya dan salahnya mempunyai teman, pasangan atau kekasih ataupun musuh, bahkan diri kita sendiri pun jahat maupun bersalah, tetapi kita masih mempunyai kasih setia, yang tetap mengasihi, selalu mengasihi, dan terus mengasihi tiada hentinya.



Jamita Epistel Minggu XXIII D.Trinitatis – 3 Nopember 2024

Manghaholongi Tuhan Debata Dohot Dongan Jolma  Mengasihi Tuhan Allah Dan Sesama Manusia  5 Musa 6: 1 – 9 / Ulangan.   a)        Huri...