Senin, 19 April 2010

Renungan Hari Kamis, 8 April 2010

Hidup bagi Kristus
2 Korintus 5 : 15
Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka
Dari Alkitab, kita mendapatkan keterangan lengkap bahwa Tuhan Yesus bangkit pada hari ketiga (Mat. 28:5-7), ketika Maria Magdalena dan Maria yang lain menjenguk kubur Tuhan Yesus. Perkataan Tuhan Yesus bangkit diucapkan oleh seorang malaikat Tuhan. Kristus yang bangkit juga menampakkan diri kepada beberapa orang, yaitu Maria Magdalena (Yoh. 20:11-19), kepada para murid-Nya (Yoh. 20:19-23), kepada Tomas (Yoh. 20:24-29), dan para murid-Nya di pantai danau Tiberias (Yoh. 21:1-14). Penampakan diri-Nya kepada banyak orang ini jelas membuktikan bahwa para murid tidak sedang berhalusinasi. Tidaklah benar jika ada anggapan bahwa kebangkitan Kristus adalah suatu rekaan oleh para murid Kristus dan itu tidak pernah terjadi. Kalau itu benar rekaan oleh para murid, mengapa seorang Tomas yang sempat tidak percaya akan kebangkitan Kristus, lalu tiba-tiba percaya kepada-Nya sambil mengakui Kristus sebagai Tuhan dan Allah ketika Ia menyuruh Tomas mencucukkan jarinya di tangan dan lambung-Nya (Yoh. 20:28)? Sebuah halusinasi dan rekaan jelas tidak mengakibatkan seorang yang tidak percaya seperti Tomas lalu berubah menjadi percaya! Jangan pernah ditipu oleh tipuan iblis di zaman postmodern ini dengan menggunakan sarana media elektronik dan massa. Penampakan Tuhan Yesus ini diberitakan ulang oleh Rasul Paulus di dalam 1 Korintus 15:5-8 dan Paulus menambahkan bahwa Kristus yang bangkit menampakkan diri-Nya juga kepada Paulus sendiri. Inilah inti iman Kristen dan Injil (baca: ayat 4-5). Dari sini, kita belajar bahwa Kristus benar-benar bangkit dan kebangkitan-Nya bukan hanya sekadar peristiwa historis, tetapi peristiwa yang begitu signifikan yaitu memberikan pengharapan.
Hari ini kita diingatkan akan karya Kristus yang telah mati dan bangkit bagi kita. Apa yang kita harus lakukan bagi Kristus yang telah rela menanggung segala dosa dan menyelamatkan kita dari maut? Kita harus membalas kasih-Nya dengan hidup berfokus Kristus dan melayani Dia tanpa akhir.
Ini mengingatkan saya pada Sinar, gadis cilik berusia 6 tahun, warga Polewali Mandar, Sulawesi Selatan yang merawat ibunya, Murni, yang lumpuh sejak tiga tahun lalu. Setiap hari Sinar memasak, mencuci pakaian dan melakukan hal lain untuk menolong ibunya karena ayah Sinar dan juga semua saudaranya tidak ada yang tinggal di rumah itu. Sinar terpaksa tidak bisa menikmati keceriaan masa kecil untuk bermain, termasuk belajar di sekolah demi merawat ibunya.
Jika seorang anak kecil yang mengasihi ibunya bisa melakukan hal tersebut, maka kita yang menyebut diri anak-Nya yang mengasihi Dia, tentu harus melayani dan menyenangkan Yesus sampai selamanya.
Hari ini, bertobatlah, biarkanlah Roh Kudus bekerja di hati Anda dan membuka hati dan pikiran Anda untuk menerima Kristus yang telah mati dan bangkit sebagai satu-satunya Tuhan, Juruselamat, Raja dan Pemilik hidup Anda secara pribadi. Ingatlah, jika Kristus tidak bangkit, maka kita akan terus hidup dalam dosa dan tidak dapat diselamatkan. Tetapi puji Tuhan, Kristus bangkit, itu membuktikan iman dan pengharapan kita tidak lah sia-sia. Kebangkitan-Nya memberikan kuasa kepada kita melalui Roh Kudus bahwa kita sanggup mengalahkan kuasa dosa, iblis dan maut, karena Ia telah mengalahkan segala kuasa bagi umat pilihan-Nya (1 Kor. 15:25-27), supaya kita menjadi hamba-Nya yang setia. Sudahkah kita menjadi hamba-Nya yang setia yang memberitakan kebenaran Injil Kristus bahwa Kristus telah mati dan bangkit demi dosa-dosa kita??


Jamita Evangelium Minggu EXAUDI (Sai tangihon ma soarangku, Ale jahowa- Pslm.27:7)– 12 Mei 2024

Hatuaon ni Halak Partigor     (Kebahagiaan Orang Benar) Psalmen 1 : 1  – 6   1)       Ia turpukta on ima patujolo ni sude psalmen (1...