Selasa, 20 April 2010

Renungan Hari Jumat, 23 April2010

Allah Tetap Membimbing Kita
Keluaran 15 : 13
Dengan kasih setia-Mu Engkau menuntun umat yang telah Kautebus; dengan kekuatan-Mu Engkau membimbingnya ke tempat kediaman-Mu yang kudus.
Bahagian ini mengandungi konsep umat yang dipilih. Idea penebusan dalam Alkitab mempunyai dua dasar asas. Salah satu adalah dalam penebusan anak sulung, yang merupakan satu amalan yang mengakui bahawa segala sesuatu adalah milik TUHAN. Dalam konteks ini Tuhan menuntut anak-anak sulung Mesir, dan melepaskan mereka yang telah ditandai dengan darah pada tiang-tiang pintu (perhatikan Keluaran 12:12,13). Satu lagi dasar penebusan dalam Alkitab adalah penebusan isteri saudara yang telah mati, levirate, yang paling dikenali sekali disebutkan dalam cerita Rut. Umat yang dipilih menjadi milik Tuhan oleh Keluaran itu, ibarat anak sulung yang ditebus, atau isteri yang ditebus. Ini merupakan latar belakang rujukan-rujukan bernubuatan kepada Tuhan sebagai Bapa dan suami, dan keberhalaan sebagai ketidaksetiaan dalam perkahwinan.
Pertanyaan seterusnya adalah siapakah umat yang ditebus atau dipilih itu. Dua faktor perlu dipertimbangkan: satu adalah keturunan dan salah lagi adalah penyertaan dalam tindakan penebusan Paskah dan Keluaran. Keluaran adalah peristiwa yang nampaknya signifikan dalam cerita ini. Jelas terdapat orang bukan keturunan Israel di antara mereka yang ditebus itu (Juga banyak orang dari berbagai-bagai bangsa turut dengan mereka Keluaran 12:38). Walaupun adanya amaran-amaran kuat untuk meletakkan darah pada tiang-tiang pintu, masih ada kemungkinan bahawa ada orang berketurunan Israel yang tidak termasuk di antara mereka yang selamat. Allah membimbing dan menuntun bangsaNya agar selamat dari mara-bahaya.

Kita sebagai umat pilihan Allah yang percaya pada penebusan Yesus Kristus tidak perlu was-was dan tak perlu dipusingkan oleh kebutuhan hidup, Tak perlu takut hidup dalam kekurangan, Gembalaku peliharaku (Bnd. Maz. 23 ).Tak perlu dicekam rasa gelisah. Uang bukan jawabannya. Kedudukan dan popularitas juga tak bisa menjamin. Bahkan pil penenang pun tak akan bisa membuat kita tenang. Gembala kitalah yang menuntun ke air yang tenang.Jangan biarkan beban dan tekanan hidup menghimpit kita sehingga membuat kita letih dan hampir-hampir menyerah kalah... Ia menyegarkan jiwa kita.Kita mudah tersesat. Kita mudah bingung saat harus mengambil keputusan di sebuah persimpangan jalan. Ia menuntun kita di jalan yang benar.Ketika perjalanan menjadi begitu sulit. Menerima tusukan semak berduri. Merasakan tajamnya bebatuan yang harus kita jalani. Susahnya lembah curam yangharus dilewati, Ia membawa kita melintasinya.Bagaimana jika rasa sepi menyergap? Bagaimana jika suatu keadaan memaksa kita untuk menjalaninya seorang diri? Ia selalu beserta kita. Tuhan tetap memberikan jalan keluar agar kita mau dilatih, yaitu melatih iman kita dengan melalui berbagai ujian dan penderitaan didunia ini agar iman kita semakin kuat. Sebagaimana halnya tubuh kita agar kuat perlu latihan, juga agar otak kita pintar perlu dilatih, bahkan terlebih iman kita juga perlu dilatih agar semakin kokoh dan teguh. Mari andalkan bimbingan kasih Tuhan agar engkau tetap berbahagia. (EM)

Jamita Evangelium Minggu EXAUDI (Sai tangihon ma soarangku, Ale jahowa- Pslm.27:7)– 12 Mei 2024

Hatuaon ni Halak Partigor     (Kebahagiaan Orang Benar) Psalmen 1 : 1  – 6   1)       Ia turpukta on ima patujolo ni sude psalmen (1...